Jumat 23 Sep 2016 07:36 WIB

KJRI New York Imbau WNI di Charlotte tak Ikut Kerusuhan

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Teguh Firmansyah
Massa berkumpul memprotes aksi kekerasan yang dilakukan polisi terhadap warga kulit hitam.    (REUTERS/Mario Anzuoni)
Massa berkumpul memprotes aksi kekerasan yang dilakukan polisi terhadap warga kulit hitam. (REUTERS/Mario Anzuoni)

REPUBLIKA.CO.ID, CHARLOTTE –  KJRI New York mengimbau WNI dan Diaspora Indonesia yang bermukim di Charlotte – North Carolina dan sekitarnya untuk waspada dan tidak ikut terlibat serta menghindari tempat-tempat unjuk rasa maupun lokasi konsentrasi kerusuhan.  Imbaua itu disampaikan terkait dengan semakin meluasnya aksi unjuk rasa, protes dan demonstrasi yang berujung kepada kerusuhan massa di Kota Charlotte–North Carolina,

“Diimbau agar terus mematuhi arahan pemerintah setempat, memperhatikan keselamatan dan keamanan pribadi dan keluarga serta memantau media terkait aksi protes dimaksud,” demikian himbauan tertulis dari KJRI New York, Jumat (23/9).

Lebih lanjut himbaun tersebut juga menjelaskan untuk bantuan WNI, bisa menghubungi KJRI New York pada nomor telepon hot line (347) 806 9279.

Kota Charlotte memang sedang dalam situasi genting. Kondisi ini berawal dari seorang oknum kepolisian setempat yang menembak warga kulit hitam pada Rabu (21/9) waktu setempat. Keith Lamont Scott, warga kulit hitam yang ditembak oknum kepolisian tersebut diduga telah mengancam petugas. Keith ditembak oleh seorang opsir yang diketahui bernama Brentley Vinson di lapangan parkir kompleks apartemen di Charlotte.

Insiden ini diketahui sudah terjadi ketiga kalinya selama tiga tahun terakhir ini. Akibatnya, warga khususnya berkulit hitam meradang. Unjuk rasa pun tak terbendung. Bahkan pada Rabu (21/9) malam waktu setempat, Charlotte Observer melaporkan, polisi harus menembakkan gas air mata kepada para pengunjuk rasa dengan alasan untuk mengamankan situasi.

 Kendati demikian, para demonstran tetap diam bergeming di lokasi unjuk rasa dengan memegang spanduk bertuliskan ‘Black Lives Matter’ dan menyerukan untuk menghentikan pembunuhan.

 “Biarkan semua merasa sakit secara ekonomi seperti apa yang kami rasakan saat kalian membunuh kami. Karena nyawa warga kulit hitam tidak berarti di kota ini, maka dolar hitam kami seharusnya juga tidak penting,” ujar perwakilan Nations of Islam B.J Murphy yang turut berunjuk rasa di Charlotte.

Baca juga,  Bunuh Warga Kulit Hitam, Polisi Diamuk Massa.

Pernyataan Murphy tersebut ditujukan untuk menyerukan kepada warga kulit hitam Charlotte agar melakukan boikot ekonomi sebagai bentuk protes. Nations of Islam adalah organisasi keagamaan dan politik kaum Afrika Amerika di AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement