REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu meminta Uni Eropa harus memberi Turki bebas visa perjalanan pada Oktober. Jika tidak, Turki akan menyampingkan kesepakatan migran untuk membendung arus migran ilegal ke blok itu.
Ratusan ribu pengungsi di Turki akan menuju ke Eropa jika Uni Eropa tidak memberikan warga Turki kebebasan visa. "Saya tidak ingin berbicara tentang skenario terburuk, pembicaraan dengan Uni Eropa terus [berlanjut] tapi jelas, bahwa kita menerapkan semua perjanjian pada saat yang sama atau kita mengesampingkan semuanya," katanya kepada surat kabar Bild, Senin (15/8).
Akses bebas visa ke Uni Eropa merupakan hadiah utama untuk kerjasama Ankara mencegah masuknya migran ke Eropa. Namun akses tersebut mengalami penundaan karena sengketa undang-undang anti terorisme Turki dan tindakan keras Ankara setelah kudeta gagal 15 Juli lalu.