REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Dua petugas dan satu warga tewas setelah bom mobil meledak di luar pos polisi di dekat kota Diyarbakir, Turki tenggara, Senin (15/8).
Kelompok militer Kurdi diduga sebagai pelaku serangan tersebut, kata beberapa sumber keamanan setempat. Sejumlah ambulans segera dikirim menuju tempat kejadian itu, kata Kantor Berita Dogan.
Daerah tempat ledakan itu berada di jalan menghubungkan Diyarbakir dengan distrik Bismil, sekitar 50 kilometer di timur. Gambar siaran televisi CNN Turk menunjukkan bangunan pos polisi itu roboh sebagian akibat ledakan tersebut. Bom tersebut juga meninggalkan jejak lubang di tanah.
Baca: Polisi Turki Geledah Kantor Pengadilan
Wilayah tenggara Turki menjadi garis pertempuran paling sengit antara pemerintah dengan kelompok terlarang Partai Buruh Kurdistan (PKK), terutama usai berakhirnya gencatan senjata antara kedua pihak pada Juli 2015.
Ribuan anggota PKK, petugas keamanan, dan warga tewas sejak pertempuran kembali terjadi di sejumlah wilayah tersebut.
PKK masuk dalam daftar hitam teroris oleh pemerintahan Turki, Uni Eropa dan Amerika Serikat. Pada Ahad, mereka merayakan hari untuk pertama kalinya PKK mengangkat senjata memperjuangkan kemerdekaan melawan pemerintah Turki sejak 1984.
Lebih dari 40 ribu orang tewas dalam konflik 32 tahun tersebut.