REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Kesehatan Singapura menyebut tidak bisa menghindari terjadinya kasus zika di negeri itu.
(Baca: Virus Zika Dipastikan Ada di Singapura).
Dikutip dari Strait Times, Kementerian Kesehatan dan Badan Lingkungan Nasional Singapura mengatakan bahwa impor virus Zika dari luar negeri tidak bisa dihindari mengingat tingginya volume perjalanan ke dan dari Singapura. Selain itu, kehadiran nyamuk Aedes yang menyebarkan virus turut memperbesar risiko terjadinya transmisi lokal.
Tak hanya itu, banyak orang yang terinfeksi Zika tidak menunjukkan gejala apa pun. Karena itu, Kementerian Kesehatan setempat menjelaskan, beberapa transmisi mungkin sudah terjadi sebelum kasus terbaru Zika diidentifikasi.
Singapura menemukan kasus virus Zika yang diderita seorang perempuan berusia 47 tahun berkebangsaan Malaysia. Perempuan yang tinggal di Aljunied Crescent tersebut divonis positif Zika oleh Rumah Sakit Tan Tock Seng.
Pasien yang belum pernah bepergian ke daerah terinfeksi Zika menunjukkan gejala terjangkit virus tersebut dua hari sebelumnya. Dia pun dirujuk ke RS Tan Tock Seng. Saat ini, kondisi pasien berangsur pulih. Dia sedang beristirat total di rumah sakit.
Kasus Zika di Singapura bukan yang pertama kali terjadi. Pada Mei 2016, seorang warga Singapura terinfeksi virus Zika setelah melakukan perjalanan bisnis ke Sao Paolo, Brasil.