Jumat 02 Sep 2016 05:30 WIB

Sejarah Hari Ini: Jepang Bertekuk Lutut pada Amerika di PD II

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
Suasana Hiroshima yang hancur lebur setelah dibom atom Amerika
Foto:
Patung tokoh komunis Vietnam Ho Chi Minh.

Beberapa jam setelah Jepang menyerah di Perang Dunia II, tokoh komunis Vietnam Ho Chi Minh mendeklarasikan kemerdekaan Vietnam dari penjajahan Prancis pada 2 September 1945. Deklarasi dilakukan di depan rakyat Vietnam yang berkumpul di Ba Dinh Square, Hanoi.

Lahir pada 1890, Ho Chi Minh meninggalkan Vietnam untuk menjadi juru masak di sebuah kapal Prancis pada 1911. Setelah beberapa tahun bekerja sebagai seorang pelaut, ia lalu tinggal di London dan kemudian pindah ke Prancis. Di Prancis, ia menjadi anggota pendiri Partai Komunis Prancis pada 1920, seperti dikutip dalam History.

Di sana, ia mengorganisir kelompok gerilyawan Vietnam yang dinamakan Viet Minh, untuk memperjuangkan kemerdekaan Vietnam. Jepang saat itu menduduki Indocina Prancis pada 1940 dan bekerja sama dengan pejabat Prancis yang loyal pada rezim Vichy.

Ho kemudian menjalin kontak dengan sekutu dan membantu melancarkan serangan kepada Jepang di Cina Selatan. Namun pada awal 1945, Jepang menggulingkan pemerintahan Prancis di Vietnam dan mengeksekusi sejumlah pejabat Prancis.

Ketika Jepang secara resmi menyerah kepada Sekutu pada 2 September 1945, Ho Chi Minh merasa cukup berani memproklamirkan kemerdekaan Republik Demokratik Vietnam.

Pasukan Prancis saat itu langsung merebut Vietnam Selatan dan membuka tawaran kesepakatan dengan Komunis Vietnam. Kesepakatan tak terjadi sampai pada 1946 saat sebuah kapal perang Prancis membombardir Kota Haipong Vietnam dan membunuh ribuan orang.

Sebagai balasan, kelompok gerilyawan Viet Minh melancarkan serangan untuk melawan Prancis di Hanoi pada 19 Desember 1945, yang menandai awal Perang Indochina Pertama. Dalam perang yang berlangsung selama delapan tahun tersebut, komunis Cina Mao Zedong mendukung Viet Minh, sementara Amerika Serikat membantu pasukan Prancis dan pasukan Vietnam anti-komunis.

Pada 1954, Prancis mengalami kekalahan besar di Dien Bien Phu, barat laut Vietnam. Kekalahan tersebut kemudian mendorong dilaksanakannya perundingan perdamaian di sebuah konferensi di Jenewa.

Dalam perundingan itu ditentukan Vietnam dibagi menjadi dua wilayah, yaitu utara dan selatan. Ho menjadi pemimpin di Vietnam Utara sedangkan Kaisar Bao Dai menjadi pemimpin di Vietnam Selatan.

Pada akhir 1950an, Ho Chi Minh mengadakan gerakan gerilya komunis di Vietnam Selatan, yang disebut Viet Cong. Vietnam Utara dan Viet Cong berhasil menentang AS yang memberikan intervensi militer kepada Vietnam Selatan selama satu dekade.

Ho Chi Minh meninggal dunia pada 2 September 1969, 25 tahun setelah mendeklarasikan kemerdekaan Vietnam dari Prancis dan hampir enam tahun sebelum pasukannya berhasil menyatukan kembali Vietnam Utara dan Vietnam Selatan di bawah pemerintahan komunis. Saigon, ibu kota Vietnam Selatan, berganti nama menjadi Ho Chi Minh City setelah jatuh ke tangan komunis pada 1975.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement