Sabtu 03 Sep 2016 17:57 WIB

Kasus Baru Zika di Malaysia, Korban Alami Kondisi Serius

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Teguh Firmansyah
Struktur virus zika.
Foto: Purdue University
Struktur virus zika.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Malaysia mengonfirmasi kasus kedua zika, Sabtu (3/9). Kali ini pasien terinfeksi melalui penularan lokal. Menteri Kementerian Kesehatan Malaysia Noor Hisham Abdullah mengatakan pasien adalah pria 61 tahun asal Dusun, Taman Public Jaya Likas, Sabah.

Dalam pernyataan Kementrian mengatakan kondisi pasien cukup serius karena ia menderita berbagai penyakit. Mulai dari tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner, ginjal, batu ginjal dan encok. Penyakit utama yang mengancamnya bukan zika.

Pasien diketahui tidak bepergian kemana pun. Sehingga ia kemungkinan terinfeksi setelah digigit nyamuk Aedes yang membawa virus zika. Otoritas medis mengatakan hasil tes urinnya menyatakan positif zika.

Pasien mulai demam pada 27 Agustus lalu. Ia kemudian berobat ke Luyang Health Clinic pada 30 Agustus. Pasien dibawa ke rumah sakit Queen Elizabeth Hospital dua sehari kemudian untuk dirawat lebih lanjut.

Demamnya semakin parah disertai nyeri otot dan diare. Saat itulah ketika tes urin menunjukan ia positif terinfeksi. Kementerian Kesehatan kemudian mulai meluncurkan aksi pengendalian virus di area pemukiman tempat tinggal pasien.

Baca juga,  Virus Zika Dipastikan Ada di Singapura.

Otoritas melenyapkan tempat berkembang biak nyamuk dan melakukan fogging. Orang-orang yang berhubungan dengan pasien juga diminta memeriksakan diri jika mengalami gejala deman atau lainnya.

"Karena virus zika telah terdeteksi, maka jumlah kasus kemungkinan akan terus meningkat, terutama jika tindakan pencegahan tidak diambil serius," kata Kementerian, dikutip Channel News Asia.

Sebelumnya pada Kamis, Malaysia mengonfirmasi kasus pertama pada perempuan 58 tahun. Sepekan lalu ia mengunjungi Singapura. Putrinya yang bekerja di Singapura juga terinfeksi virus zika dan menjalani perawatan di sana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement