Rabu 14 Sep 2016 12:32 WIB

Singapura akan Pasang 48 Ribu Perangkap Nyamuk

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Nyamuk Aedes aegypti terlihat di dalam tabung tes sebagai bagian dari penelitian tentang pencegahan penyebaran virus Zika.
Foto: Reuters/ Daniel Becerril
Nyamuk Aedes aegypti terlihat di dalam tabung tes sebagai bagian dari penelitian tentang pencegahan penyebaran virus Zika.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Sebanyak 48 ribu gravitrap atau perangkap nyamuk betina akan ditempatkan di seluruh wilayah Singapura hingga akhir 2016. Menteri Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Air, Masagos Zulkifli, mengatakan jumlah tersebut meningkat dari target sebelumnya sebanyak 37 ribu gravitrap.

Dalam menanggulangi penyebaran zika, Masagos mengatakan, 10 ribu tempat kembang biak nyamuk telah berhasil dimusnahkan. Pemusnahan itu dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup Nasional (NEA) sejak kasus zika pertama dilaporkan pada 27 Agustus lalu.

Ia mengatakan, mustahil untuk menghilangkan nyamuk Aedes secara total. Namun upaya pemasangan perangkap bisa mengurangi populasinya. Menurut Masagos, fogging hanya dilakukan di wilayah yang terkenal zika dan demam berdarah.

Fogging tidak digunakan di wilayah lain, sebab ada kekhawatiran nyamuk akan kebal terhadap bahan kimia tertentu jika digunakan terlalu sering. Dia menambahkan, strategi kunci untuk memerangi zika dan demam berdarah adalah memberantas sumber nyamuk serta menghapus habitat kembang biak larva nyamuk.

Baca juga, Virus Zika Dipastikan Ada di Singapura.

Sebagian nyamuk berkembang biak di lingkungan rumah. Sementara hanya lima persen di tempat-tempat umum. Singapura saat ini telah mengkonfirmasi 333 kasus infesi virus zika yang ditularkan secara lokal. Di antara 333 pasien, delapan di antaranya adalah wanita hamil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement