Kamis 13 Oct 2016 07:35 WIB

Cina Konfirmasi Kedatangan Duterte di Tengah Ketegangan AS-Filipina

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
Rodrigo Duterte
Foto: AP/Bullit Marquez
Rodrigo Duterte

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Cina mengonfirmasi rencana kunjungan Presiden Filipina Rodrigo Duterte ke Beijing pekan depan. Kunjungan tersebut dilakukan di tengah ketengangan hubungan antara Filipina dan sekutu lamanya Amerika Serikat (AS).

Di bawah kepemimpinan Duterte, hubungan Manila dan Washington berada di bawah tekanan. Duterte juga memutuskan membentuk kemitraan baru dengan Cina dan mengesampingkan sengketa kedua negara terkait Laut Cina Selatan.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Geng Shuang, membenarkan rencana Duterte yang akan bertemu Presiden Xi Jinping dan Menteri Utama Li Keqiang. Kunjungan yang akan dilakukan pada 18-21 Oktober mendatang akan membahas mengenai peningkatan hubungan kerja sama dan isu-isu regional.

Sekitar 250 eksekutif bisnis Filipina akan ikut ke Beijing bersama Duterte. Mereka akan membicarakan mengenai beberapa penawaran di berbagai sektor, seperti sektor konstruksi, pariwisata, agribisnis, manufaktur, dan lainnya.

"Cina berharap kedua negara bisa meningkatkan kepercayaan, memperdalam kerjasama dan melanjutkan persahabatan melalui kunjungan Presiden Duterte," ujar Geng.

Menurutnya, kedua negara juga harus membahas tentang sengketa yang terjadi selama bertahun-tahun. Hubungan kerjasama Filipina dan Cina harus didedikasikan untuk perdamaian dan pembangunan.

"Filipina adalah tetangga yang ramah bagi Cina. Kedua bangsa memiliki sejarah panjang persahabatan," ungkapnya.

Geng menambahkan, mengenai masalah Laut Cina Selatan, Cina ingin menyelesaikannya melalui perundingan dengan negara-negara yang terlibat, termasuk Filipina sehingga waktu kunjungan Duterte menjadi waktu yang tepat untuk hal itu.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement