Pada 14 Oktober 1946 Belanda dan Indonesia melakukan perundingan Linggarjati. Seperti dilansir On This Day,  Indonesia dan Belanda sepakat melakukan gencatan senjata melalui perundingan Linggarjati. Dalam perundingan ini Indonesia diwakili oleh Sutan Syahrir sedangkan Belanda diwakili oleh Wim Schermerhorn.

Isi perundingan Linggarjati ini antara lain, Belanda harus mengakui secara de facto wilayah RI antara lain Jawa dan Madura;  Belanda harus meninggalkan wilayah RI paling lambat 1 Januari 1949; Belanda dan Indonesia membentuk negara Republik Indonesia Serikat (RIS); Dalam bentuk RIS Indonesia harus tergabung dalam negara persemakmuran Indonesia-Belanda dengan mahkota negeri Belanda sebagai kepala uni.

Namun rupanya perundingan Linggarjati ini menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat saat itu. Sejumlah partai seperti Partai Masyumi, PNI, Partai Rakyat Indonesia mengkritik jika perundingan itu menunjukkan lemahnya pemerintah Indonesia dalam bernegosiasi dengan Belanda.

Namun rupanya Belanda juga tak puas dengan isi perundingan Linggarjati hingga akhirnya mereka yang pertama mengingkarinya. Ini terjadi dengan dilakukan Agresi Militer Belanda I di Indonesia.n dyah ratna meta novia

Ikuti Whatsapp Channel Republika