Sabtu 12 Nov 2016 01:26 WIB

Rusia Perkirakan Sanksi Barat Tetap Diterapkan Meski Trump Presiden

Donald Trump (Ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Donald Trump (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JERICHO, TEPI BARAT -- Rusia memperkirakan sanksi-sanksi terkait konflik Ukraina akan tetap diterapkan oleh negara-negara Barat kendati Donald Trump muncul sebagai pemenang pemilihan presiden AS. Hal itu diungkapkan Perdana Menteri Dmitry Medvedev, Jumat (12/11).

"Menurut kami, tidak akan ada perubahan pada sanksi-sanksi tersebut," kata Medvedev dalam jumpa pers di Jericho, Tepi Barat, setelah ia bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

"Terlepas dari hasil pemilihan di negara mana pun, termasuk pemilihan yang penting di Amerika Serikat, perkiraan kami masih belum berubah," katanya.

Trump membuat dunia terperangah dengan mengalahkan saingan beratnya, Hillary Clinton, dalam pemilihan presiden AS pada Selasa.

Kemenangan itu memunculkan spekulasi bahwa sanksi-sanksi terhadap Rusia kemungkinan akan dikurangi karena kalangan luas melihat Trump tampak bersahabat terhadap Kremlin.

Seorang diplomat senior juga mengatakan bahwa pemerintah Rusia menjalin kontak dengan para anggota tim politik Trump pada masa kampanye presiden AS.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement