Ahad 20 Nov 2016 13:40 WIB

Berita Muslim Rohingya Melarikan Diri, Myanmar: Itu Bohong

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Agung Sasongko
Rohingya
Foto: AsiaNews
Rohingya

REPUBLIKA.CO.ID, NAY  PYI TAW -- Myamar menyebut berita soal pemulangan kembali warga Rohingya dari perbatasan Bangladesh tidak benar, Sabtu (19/11). Surat kabar pemerintah, Global New Light of Myanmar mengatakan berita Reuters itu palsu.

Menurut Komite Informasi Berita Kantor Konselor, penyelidikan telah dilakukan untuk menelusuri berita Reuters. Mereka menyimpulkan berita itu salah. Perwakilan Garda Perbatasan Myanmar telah melakukan kontak dengan Letnan Kolonel Abu Zar Al Zahid yang merupakan komandan kedua Border Guard Bangladesh.

Ia menanyakan berita yang mengklaim ratusan orang mencoba mencapai Bangladesh melalui sungai Naf. Reuters mengatakan mereka melarikan diri dari kekerasan terbaru di Rakhine. Namun mereka diberhentikan otoritas Bangladesh dan dikirim pulang ke sisi Myanmar.

Menurut kantor berita Myanmar tersebut, Al Zahid mengaku mendengar berita yang sama. Namun ia mengatakan kejadian seperti itu tidak pernah terjadi.

Reuters melaporkannya pada 16 November lalu. Laporan juga menyebut pasukan pemerintah Myanmar menembak mati 72 orang yang mencoba kabur. Perwakilan pasukan perbatasan mengatakan tidak ada konflik di perbatasan area.

Dilaporkan pula bahwa pemerintah Myanmar melakukan pertemuan ketiga untuk mencapai perdamaian di Rakhine State. Hasil pertemuan menyebut komisi penyelidikan level nasional akan dibentuk untuk menyelidikan serangan kekerasan di Maungtaw.

Pertemuan dilakukan pada Jumat oleh Komite Pusat untuk Implementasi Perdamaian, Stabilitas dan Perkembangan di Rakhine State. Komisi akan memasukan laporan berdasarkan penyelidikan yang akan mencegah kejadian serupa terjadi di masa depan.

Dalam pertemuan, Kepala Menteri menyebutkan bantuan yang datang untuk Maungtaw. Diantaranya bantuan dari World Food Programme. Bantuan berupa bahan makanan diberikan sejak 4-15 November.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement