Senin 28 Nov 2016 16:23 WIB

Perekrut ISIS Neil Prakash Dikhawatirkan Pengaruhi Narapidana Lain

Anggota dan perekrut ISIS asal Australia, Neil Prakash.
Foto: ABC
Anggota dan perekrut ISIS asal Australia, Neil Prakash.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Pakar kontraterorisme mengkhawatirkan militan ISIS Neil Prakash yang berasal dari Australia akan menjadi contoh bagi anak-anak muda yang berpikir radikal yang sedang menjalani hukuman di penjara, dan membuat mereka bertindak.

Prakash ditahan di Turki beberapa waktu lalu dan pemerintah sedang berusaha mengekstradisi untuk dibawa ke Australia. Dia memainkan peran penting dalam mesin propaganda ISIS dan bila dia berbicara, maka ini akan memberikan informasi berharga bagi pihak keamanan berkenaan dengan jaringan teror di Australia.

Bila Prakash berhasil dibawa ke Australia, kemungkinan dia akan ditahan di penjara dengan keamanan paling ketat, seperti di Penjara Goulburn Supermax, atau mungkin ditempatkan di fasilitas antiteror yang sedang dibangun di Sydney's Long Bay Correctional Centre.

Clarke Jones, pakar Australian National University mengatakan mengenai radikalisasi yang terjadi di penjara tidak diragukan keterlibatan Prakash dengan ISIS akan membuatnya menjadi 'orang terkenal' dan akan memiliki pengaruh terhadap para tahanan lain. Penjara sudah menjadi ladang bagi berkembangnya ektremisme dan Jones mengatakan pihak berwenang akan mengalami kesulitan membungkam orang seperti Prakash.

"Sistem di penjara banyak lubangnya. Entah itu di penjara Goulbourn Supermax ataupun di fasilitas baru yang akan dibangun di Long Bay. Bagaimana mereka akan menahan dia? Bagaimana mereka menghentikan dia mengirim pesan kepada yang lain?" katanya.

"Ini mungkin akan mendatangkan risiko lebih besar membawa dia kembali dan menahan di tahana kita. Mencoba untuk menahan seseorang seperti dia sangat menimbulkan masalah," katanya.

Semula diduga Prakash tewas dalam serangan drone awal tahun ini, namun kemunculan dan penangkapannya memberikan kesempatan besar bagi pihak keamanan. Leah Farrall, pakar kontra terorisme mengatakan Prakash akan bisa memberiikan informasi mengenai jaringan terorisme di berbagai negara, termasuk di Australia.

Banyak negara lain yang juga besar kemungkinan ingin memeriksa Prakash, termasuk Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa lainnya.

"Para jihadis di negara-negara Barat ini cenderung menjadi satu, dan kelompok kerja dimana Prakash terlibat melakukan berbagai usaha untuk membujuk orang di sejumlah negara. Sekarang apakah mereka melakukannya dengan izin dari 'atasan' mereka, kita tidak tahu. Namun saya membayangkan bahwa hal seperti inilah yang sangat ingin ditanyakan oleh pihak berwenang," kata Farrall.

Prakesh aktif di Pusat komunitas Islam Al Furqan di Melbourne sebelum dia ke Suriah di 2013. Dan dia diduga memiliki hubungan dengan Nurman Haider, seorang remaja asal Melbourne yang ditembak mati setelah menyerang dua polisi. Sejumlah rencana serangan yang berhasil dicegah termasuk rencana serangan di perayaan hari Anzac di Melbourne, juga diduga melibatkan Prakash.

Jacinta Carroll, kepala pusat kajian kontra terorisme di Australian Strategic Policy Institute mengatakan sebagai salah satu tokoh penting ISIS yang berhasil ditangkap, Prakash mungkin memiliki pengetahuan banyak mengenai rencana serangan di tempat lain.

"Kita melihat misalnya pihak berwenang Perancis mengungkapkan adanya rencana serangan baru-baru ini. Mungkin saja dia memiliki rencana mengenai serangan yang bisa membantu kita menggagalkan rencana serangan di negara lain," katanya.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/neil-prakash-akan-mempengaruhi-yang-lain/8063404
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement