Selasa 29 Nov 2016 14:29 WIB

AS Berencana Ganti Helikopter Rusia di Afghanistan dengan Black Hawk

Helikopter militer AS Black Hawk
Foto: AP/Darko Vojinovic
Helikopter militer AS Black Hawk

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Angkatan Bersenjata Amerika Serikat ingin mengganti armada helikopter Afghanistan buatan Rusia dengan buatan AS untuk menekan persenjataan tua buatan Rusia, yang digunakan Angkatan Udara Afghanistan.

Angkatan Udara Afghanistan, yang dilatih dan dibina NATO, secara perlahan meningkatkan kekuatan namun tetap terlalu kecil bila dihadapkan pada kebutuhan pasukan keamanan yang berjuang melawan Taliban. Departemen Pertahanan AS meminta pendanaan bagi 53 helikopter UH-60 Black Hawk yang diperbarui bagi Afghanistan.

Helikopter itu cukup untuk menggantikan armada Mi-17 buatan Rusia yang saat ini digunakan negara tersebut. Kemenangan Trump dalam pemilihan presiden AS dan peluang hubungan semakin dekat dengan Rusia dapat berdampak pada pelolosan usul tersebut, namun jika terjadi, program tersebut akan memakan biaya hingga ratusan juta dolar Amerika dan memerlukan pelatihan ulang bagi ratusan pilot Afghanistan untuk menerbangkan pesawat baru tersebut.

Secara kasar, 50 unit helikoter angkut Mi-17 menjadi tulang punggung bagi Angkatan Udara Afghanistan, menjalankan misi transportasi pasukan dan suplai, evakuasi medis, dan dukungan udara jarak dekat. Pertempuran berat, kondisi sulit, dan masalah perawatan telah menjadi beban dalam armada mereka.

Hal ini termasuk bagi militer AS yang sedang menghadapi hambatan hukum untuk menyediakan Mi-17 baru dan suku cadangnya di tengah memburuknya hubungan dengan Rusia. "Departemen Pertahanan sudah memutuskan pembelian Helikopter buatan Amerika lebih berkelanjutan sebagai solusi jangka panjang sesuai kebutuhan tersebut," kata juru bicara, Adam Stump.

Di antara alasannya ialah izin resmi dalam penggunaan dana Departemen Pertahanan untuj merawat atau membeli lebih banyak helikopter Rusia. Permintaan 814 juta dolar Amerika yang dituangkan dalam amandemen pendanaan yang didaftarkan bulan ini, juga akan menyediakan uang bagi pesawat serang baru lainnya untuk Afghanistan.

Hal itu akan mendorong total pendanaan bagi pihak keamanan Afghanistan mencapai 4,2 miliar dolar Amerika di 2017, melampaui 1,2 juta dolar yang diminta untuk mempersenjatai dan mendukung pasukan lokal di Irak dan Suriah. Melalui proposal itu, helikopter UH-60A yang diperuntukkan bagi Afghanistan akan diambil dari persediaan Angkatan Darat AS dan diperbarui menjadi varian UH-60A+, yang dikatakan Stump sebagai barang yang cocok bagi lingkungan Afghanistan yang menantang.

Perencana militer berharap untuk mulai menerjunkan Black Hawk di Afghanistan dua tahun usai kongres menyetujui pendanaan itu ketika Amerika telah menjalani perangnya di negara tersebut selama 15 tahun, ujarnya menambahkan.

Pendanaan itu juga meminta pembiayaan bagi tambahan 30 helikopter serang MD-530, enam pesawat serang darat A-29, dan lima pesawat AC-280 bagi Angkatan Udara Afghanistan.

Secara keseluruhan, kemungkinan pihak militer akan memesan 159 Black Hawk untuk Afghanistan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement