Selasa 13 Dec 2016 03:45 WIB

10 Anggota Abu Sayyaf Tewas dalam Operasi Militer Filipina

Presiden Filipina Rodrigo Duterte
Foto: AP Photo / Bullit Marquez
Presiden Filipina Rodrigo Duterte

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Sepuluh anggota Abu Sayyaf tewas dan enam lagi cedera dalam baku-tembak sengit selama dua jam antara personel militer pemerintah dan anggota kelompok itu pada akhir pekan di Filipina Selatan. Prajurit militer Filipina berhadapan dengan 150 anggota Abu Sayyaf sekitar pukul 10.00 waktu setempat Sabtu (10/12) di desa terpencil Patikul, Provinsi Sulu.

"Tiga prajurit pemerintah juga tewas dan 21 lagi cedera dalam baku-tembak tersebut," kata Mayor Filemon Tan, Juru Bicara Komando Militer Mindanao Barat, Senin (12/12).

Lima dukungan udara dan pendukung lain diberikan bagi tentara yang terlibat pertempuran. Satuan militer dari wilayah yang berdekatan juga memasang penghalang dan melancarkan operasi perburuan sementara korban jiwa segera dibawa ke rumah sakit yang berada tak jauh dari lokasi bentrokan.

Anggota Abu Sayyaf telah melancarkan serangkaian serangan dan perampokan di Filipina Selatan serta Laut Sulu, termasuk penculikan untuk minta tebusan, pengeboman, pengutipan, serta serangan terhadap desa di Provinsi Sulu dan Basilan yang miskin, sejak awal 1990-an.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah memerintahkan militer untuk memburu gerilyawan garis keras itu, yang diduga memiliki 350 anggota aktif sekarang. Duterte mengatakan, bahwa dia tidak berencana mencapai kesepakatan perdamaian dengan kelompok itu, menurut warta kantor berita Xinhua.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement