REPUBLIKA.CO.ID, ALEPPO -- Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, ia mencari cara untuk mengamankan gencatan senjata dan melakukan pembicaraan mengenai perdamaian dengan Pemerintah Suriah. Pembicaraan perdamaian di Suriah bisa dilaksanakan di Kazakhstan.
"Langkah selanjutnya adalah untuk mencapai persetujuan gencatan senjata total di seluruh wilayah di Suriah. Ini penting dilakukan," katanya, Jumat (16/12).
Pemimpin Kelompok Oposisi Suriah Riyad Hijab mengatakan, dia ingin menghadiri pembicaraan perdamaian jika tujuannya membentuk pemerintahan transisi di Suriah. Assad dinilainya harus turun dari jabatan kepresidenan sebagai solusi politik untuk menghentikan Perang Suriah.
Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan, pihak-pihak yang paling bertanggung jawab terhadap kebrutalan yang terjadi di Aleppo adalah rezim Assad dan sekutunya Rusia dan Iran. "Darah dan kehancuran Aleppo ada di tangan mereka."
Menteri Luar Negeri Prancis Jean Marc Ayrault mengatakan, Dewan Keamanan PBB bertemu pada Jumat ini untuk mengirimkan pengamat PBB ke Aleppo timur. Ini dilakukan untuk memastikan tak ada kekerasan lagi dan lembaga kemanusian bisa segera masuk ke Aleppo.
Meskipun saat ini Pemerintah Suriah memenangkan perang di Aleppo tetapi sesungguh Perang Suriah belum berakhir. Kelompok oposisi masih menguasai desa-desa di Idlib. Bahkan ISIS menguasai kembali kota kuno Palmyra pekan ini.