Selasa 20 Dec 2016 16:47 WIB

Warga Cina Hadapi Polusi Asap dengan Humor Menggelikan

Red: Ilham
Lapangan Tiananmen, Cina yang tertutup asap polusi pekat
Foto: The Guardian
Lapangan Tiananmen, Cina yang tertutup asap polusi pekat

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Warga Cina hadapi polusi asap yang sudah menyelimuti wilayah utara dalam beberapa hari terakhir dengan menyebarkan humor melalui sejumlah media sosial. Salah satu kelakar mereka adalah tentang seorang pengemudi di Beijing yang menelepon sebuah saluran radio dengan nada panik.

Karena asap cukup tebal, pria itu melanggar lima lampu merah karena tidak dapat melihat jalanan dengan jelas. Ia menelepon radio itu untuk meminta saran. "Tenang saja, asapnya cukup tebal sehingga tidak ada satu orang pun yang akan memperhatikan plat mobilmu," kata pembawa acara meyakinkan orang tersebut.

Kelakar itu saat ini cukup viral tersebar di berbagai media sosial Cina. Warga memanfaatkan internet menyebarkan humor di tengah tebalnya asap yang menyelimuti kota di Cina bagian utara.

Sejumlah kebijakan telah dibuat pemerintah demi mengurangi kadar polusi udara. Di antaranya menerapkan aturan ganjil-genap untuk mengurangi jumlah mobil di jalanan.

Humor lainnya menyebutkan Presiden Amerika Serikat Barack Obama dengan marah melempar sebuah dokumen laporan intelijen ke meja. Saat itu, ia ingin mengetahui senjata macam apa yang menyebabkan Beijing menghilang dari radar pengawasan satelit.

Obama pun dibayangkan meminta bantuan sejumlah manusia super, di antaranya Iron Man, Batman, dan The Hulk untuk mencari tahu penyebabnya. Namun mereka semua gagal.

"Optimus Prime (salah satu pahlawa super) dapat melakukannya! Ia mampu tidak bernapas," kata Wolverine ke sebuah robot yang dapat berubah menjadi mobil sebagaimana ditayangkan dalam film Hollywood, Transformers yang cukup terkenal di Cina.

"Plat mobil saya dilarang melintas hari ini," jawab Optimus Prime merujuk ke kebijakan ganjil-genap pemerintah.

Meski humor itu kesannya netral, beberapa ada yang mengkritik pemerintah secara tidak langsung karena dianggap apatis. Salah satu kelakar menyasar langsung ke masalah pencemaran.

"Pencegahan perorangan: gunakan masker, pencegahan bagi keluarga: beli asuransi kesehatan. Jika kalian punya uang dan waktu: pergi liburan. Jika tidak punya keduanya: pindah. Sedangkan terapung nasional: tunggu angin berhembus".

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement