Jumat 06 Jan 2017 09:45 WIB

Sisa Tahanan Guantanamo Dipulangkan Sebelum 20 Januari

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Bayu Hermawan
Penjara terorisme Guantanamo, Kuba
Foto: VOA
Penjara terorisme Guantanamo, Kuba

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintah Amerika Serikat (AS) akan kembali melakukan pemulangan tanahan dari penjara militer di Teluk Guantanamo, Kuba. Gedung Putih menyatakan sisa tahanan Guantanamo akan dipulangkan sebelum Presiden Barack Obama lengser pada 20 Januari mendatang.

"Saya tidak bisa memberikan informasi spesifik berapa tahanan yang akan dipulangkan dalam kurun waktu hingga 20 Januari. Saya hanya bisa mengatakan akan ada beberapa tahanan," kata Juru Bicara Gedung Putih, Josh Earnest.

Earnest mengakui, ada risiko tahanan kembali bergabung dengan kelompok teroris. Namun, ia mengatakan menurut intelijen sejauh ini hanya sembilan dari 183 tahanan yang dilepaskan Presiden Obama, yang kembali ke medan perang.

Sebelum 2009, tercatat 21 persen tahanan yang dibebaskan kembali menjadi militan. Menurutnya, untuk mencegah hal itu terjadi, tahanan harus lolos persyaratan keamanan sebelum dipulangkan.

Sebelumnya, Presiden Obama terus mengurangi populasi tahanan di Guantanamo dengan memulangkan 19 tahanan dari empat negara, yaitu Arab Saudi, Italia, Oman, dan Uni Emirat Arab. Pemulangan dilakukan sebelum Donald Trump dilantik, karena Trump telah bersumpah untuk tidak pernah membebaskan tahanan dari Guantanamo.

Pada Rabu (4/1), pejabat AS juga telah memulangkan empat tahanan ke Arab Saudi. Jika pemulangan terakhir berhasil dilakukan, penjara Guantanamo hanya tinggal dihuni oleh 40 tahanan.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement