REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Australia membuka kemungkinan pencarian pesawat hilang Malaysia Airlines MH370 dilakukan kembali, Rabu (18/1). Pemerintah tidak mengenyampingkan pencarian MH370 di masa depan jika ada bukti baru.
"Saya tidak menutup kemungkinan bahwa pencarian akan dilakukan lagi," kata Menteri Transportasi Australia, Darren Chester pada reporter di Melbourne dilansir Reuters. Australia, Malaysia dan Cina sepakat mengakhiri pencarian secara resmi kemarin.
Upaya pencarian ini telah menghabiskan 150 juta dolar AS yang sebagian besar berasal dari Malaysia. Pencarian telah diperpanjang sebanyak dua kali dengan total area penyisiran seluas 120 ribu km persegi di Samudera Hindia.
Para pakar dan penyidik merekomendasikan pencarian bergeser 120 ribu km ke utara. Namun ditolak otoritas. Mereka mengatakan tidak ada pendukung yang kuat untuk bergeser ke sana.
Menurut Chester, dana bukan jadi faktor utama penentu terhentinya pencarian. Melainkan harus ada informasi baru yang kredibel untuk mencari di lokasi lebih spesifik.
Pada Rabu, Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull mengekspresikan penyesalan mendalam. Bahwa pesawat yang membawa 239 orang itu belum juga ditemukan setelah pencarian selama tiga tahun.