Ahad 22 Jan 2017 20:21 WIB

Jejak Waktu: Foto Terakhir John Lennon dalam Sampul Majalah Rolling Stone

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Budi Raharjo
Pameran John Lennon di Jerman.
Foto:

Ratu Victoria dari Kerajaan Inggris Meninggal Dunia

Kematian Ratu Victoria pada 22 Januari 1901, mengakhiri kekuasaannya selama 63 tahun di Kerajaan Inggris. Semasa berkuasa, Ratu Victoria telah memulihkan martabat monarki Inggris dan memastikan kelangsungan hidup Inggris sebagai lembaga politik seremonial.

Dilansir dari History, lahir pada 1819, Victoria naik tahta setelah kematian pamannya, Raja William IV, pada 1837. Perdana Menteri pertamanya, bernama Lord Melbourne, menjadi teman baik sekaligus penasihatnya.

Ia menghalangi pemimpin Tory, Sir Robert Peel, untuk menggantikan Melbourne pada 1839. Namun, pemilu yang memenangkan Peel sebagai Perdana Menteri, membuatnya terpaksa melepas Melbourne dan berjanji tidak akan mengintervensi pemilu lagi.

Pada 1839, sepupu Victoria, Albert, seorang pangeran Jerman, datang untuk mengunjungi pengadilan Inggris di Windsor. Setelah menjalin hubungan, keduanya menikah pada Februari 1840.

Pangeran Albert seketika memiliki pengaruh dominan terhadap hidup Victoria, setelah menjabat sebagai sekretaris pribadinya. Prestasi terbesar Albert adalah berhasil menyelenggarakan Great Exhibition pada 1851, pameran pertama di dunia, di Crystal Palace, London.

Victoria dan Albert membangun tempat tinggal kerajaan di Osborne House, Isle of Wight, dan di Balmoral Castle Skotlandia, yang membuat mereka semakin terlepas dari London. Mereka memiliki sembilan anak, yang salah satu anaknya menjadi Prince of Wales dan kemudian menjadi Raja Edward VII.

Pada 1861, Pangeran Albert meninggal dunia dan Victoria tidak muncul di hadapan publik selama tiga tahun karena mengalami kesedihan mendalam. Dia tidak pernah sepenuhnya pulih dari kesedihan, hingga sampai akhir hidupnya dia memiliki pelayan khusus yang menyiapkan pakaian Pangeran Albert setiap pagi dan mencucinya di malam hari untuk diganti keesokan harinya.

Para penasihatnya membujuk Victoria untuk keluar dari keterpurukan, serta mulai berupaya memperkuat dan memperluas Kerajaan Inggris. Selama beberapa dekade setelah itu, popularitasnya yang sempat redup, kembali meningkat.

Ia tidak pernah menikmati kemajuan teknologi abad ke-19, namun tetap menerima perubahan jaman dan tetap bekerja keras memenuhi tugas sebagai kepala negara. Ketika meninggal dunia, Victoria mendapat julukan Neneknya Eropa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement