NASA mengirimkan kendaraan kedua bernama Opportunity, untuk mengeksplorasi Mars dan mencari tanda-tanda adanya air, pada 25 Januari 2004. Opportunity mendarat di sisi berlawanan dari tempat kendaraan pertama bernama Spirit, mendarat tiga pekan lalu.

Setelah perjalanan enam bulan dari Bumi, Opportunity mendarat dengan halus di permukaan Mars. Kendaraan ruang angkasa itu mengirim gambar lokasi pendaratan yang terlihat luas dengan beberapa bebatuan di dekatnya.

Ilmuwan NASA Profesor Steve Squyres mengatakan, Opportunity mendarat di bibir kawah dan bebatuan itu merupakan pinggirannya. Bebatuan tersebut diduga terbentuk dari aktivitas gunung berapi.

Pada Maret 2004, Opportunity menunjukkan Mars memiliki kondisi yang cukup untuk mendukung kehidupan manusia. Analisis menunjukkan bebatuan di lokasi pendaratan telah terkena air.

Para ilmuwan percaya Opportunity mendarat di dekat pantai atau danau air asin. Opportunity terus bekerja dengan baik dalam menjalani misi perpanjangan 90 hari.

Dilansir dari History, NASA meluncurkan kendaraan ketiga, Mars Reconnaissance Orbiter pada Agustus 2005 untuk memetakan wilayah dan mencari air. Pada Maret 2006, Mars Reconnaissance Orbiter bergabung dengan dua pengorbit lain, Mars Global Surveyor dan Mars Odyssey, dan satu pengorbit Eropa, Mars Express, untuk mengitari planet.

Ikuti Whatsapp Channel Republika