Selasa 07 Mar 2017 03:17 WIB

Mantan Pejabat Intelijen Tolak Tuduhan Penyadapan Trump

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Bilal Ramadhan
Presiden AS Donald Trump.
Foto: AP Photo/Evan Vucci
Presiden AS Donald Trump.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Mantan kepala intelijen AS menolak tuduhan Presiden Donald Trump soal penyadapan dirinya, Ahad (5/2). Trump mengatakan Presiden AS terdahulu, Barack Obama merekam percakapan teleponnya.

Gedung Putih mendesak Kongres untuk menginvestigasi tuduhan tersebut. Laporan New York Times pada Ahad menyebut Direktur FBI, James Comey meminta Kementerian Peradilan untuk menyangkal tuduhan penyadapan Trump.

Comey menyebut klaim itu salah dan harus dikoreksi. Meski demikian, Kementerian tidak melakukan permintaan Comey. Sehari sebelumnya, Trump menuduh Obama memerintahkan penyadapan telepon dari markas besar kampanye di Trump Tower, New York.

Mantan Direktur National Intelligence, James Clapper menyangkal klaim itu dalam acara Meet the Press NBC. "Tidak ada aktivitas penyadapan seperti itu melawan presiden terpilih yang saat itu jadi kandidat," kata Clapper.

Demokrat menuduh Trump mencoba mengalihkan perhatian dari kontroversi hubungan dekatnya dengan Rusia. Pemerintahannya mendapat tekanan dan FBI dan Kongres soal kontak Rusia dengan tim kampanye Trump di masa pemilu.

Sementara, Juru bicara Obama menyangkal tuduhan. Gedung Putih tidak menunjukkan bukti yang menguatkan argumen Trump. Mereka juga tidak membenarkannya. Juru bicara, Sarah Huckabee Sanders hanya mengatakan Trump meyakininya dan akan mencari kebenarannya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement