Pada hari ini tahun 1995 silam, lima pria dari kultus religius Aum Shinrikyo melakukan aksi teror di jam padat pagi hari Tokyo. Mereka menggunakan kereta bawah tanah, berkumpul di stasiun Kasumigaseki dan merilis gas letal sarin.

Setelah menggunakan penangkal sarin, mereka kabur dengan komuter. Asap gas menyebar dengan cepat di udara dan membuat suasana stasiun ricuh. Sekitar 12 orang tewas dan 5.500 orang dirawat di rumah sakit. Beberapa mencapai fase koma.

Sebagian besar korban berhasil sembuh namun sejumlah lain menderita kerusakan permanen pada mata, paru-paru dan sistem pencernaan mereka. Setelah serangan, polisi menggerebek markas Aum Shinrikyo dan menahan ratusan orang, termasuk pemimpin kultus Shoko Asahara.

Kultus yang menggabungkan ajaran Buddha, yoga dan filosopi Kristen pernah diselidiki terkait serangan sarin lain pada 1994. Selain itu mereka juga dituduh membunuh beberapa musul politik.

Dalam beberapa tahun, lima anggota kultus dihukum mati karena melakukan aksi pembunuhan menggunakan sarin. Beberapa anggota lainnya dipenjara karena beberapa kejahatan lain. Shoko divonis hukum mati pada 2004 namun mengajukan banding.

Sekte Aum kemudian dilucuti status legalnya sebagai organisasi relijius. Namun pemerintah tidak lagi menganggapnya ancaman. Aum berganti nama jadi Aleph dan tetap punya pengikut setia.

Ikuti Whatsapp Channel Republika