REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Sebuah bom meledak dari mobil di ibu kota Baghdad, Irak, Senin (20/3). Sebanyak 20 orang dilaporkan tewas dalam kejadian ini.
Bom meledak di sebuah pasar dekat distrik Amil. Hingga saat ini korban terluka dipastikan berada dalam penanganan dan telah dibawa ke rumah sakit terdekat. Namun, belum dapat disebutkan jumlah keseluruhan dari mereka.
Seperti dikutip BBC, hingga saat ini, belum ada pihak seperti kelompok militan yang mengaku bertanggung jawab. Namun, dalam beberapa bulan terakhir ledakan bom serupa terjadi di negara itu dan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menjadi pelaku utama.
ISIS disebut mengintensifkan serangan terhadap warga sipil di Baghdad seiring dengan pergerakan pasukan Pemerintah Irak yang tengah berusaha memukul mundur pemberontak dari Mosul. Operasi untuk menumpas kelompok teroris itu dilakukan bersama dengan koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS).
Banyak wilayah di salah satu kota terbesar Irak itu berhasil direbut kembali dari ISIS. Sepanjang bulan lalu, lebih dari 180 ribu warga sipil di bagian barat Mosul yang telah melarikan diri.
Perdana Menteri Irak Haidar al-Abadi juga mengatakan, pasukan pemerintah telah berada di tahap akhir untuk menumpas ISIS. Kelompok itu menguasai sebagian besar wilayah di Irak pada 2014 lalu. Mosul menjadi benteng terakhir mereka di negara itu.
Baca Juga: Pasukan Irak Terlibat Bentrokan Sengit dengan ISIS di Mosul.