Ahad 26 Mar 2017 17:05 WIB

Israel Enggan Berkomentar Atas Terbunuhnya Petinggi Hamas

Rep: Crystal Liestia Pernama/ Red: Agus Yulianto
Pejuang Hamas, ilustrasi
Pejuang Hamas, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Salah satu petinggi Hamas Mazen Faqha tewas tertembak di dekat rumahnya di Tel el-Hawa, di barat daya Kota Gaza. Namun, Israel enggan berkomentar mengenai hal tersebut.

Bahkan, media Israel justru memberitakan rekam jejak Faqha yang pernah menduduki pasukan Israel dan pernah dipenjara karena mengorganisir pemboman tahun 2002 yang menewaskan sembilan warga Israel. Army Radio yang dikutip Asharq Alawsat, Ahad (26/3) menyebutkan, Faqha ditembak dengan empat peluru bersarang di kepalanya. Ia ditembak di pesisir Palestina yang merupakan kantong Hamas, yang telah diblokade Israel sejak 2006.

Pejabat penting Hamas tiba di rumah sakit untuk menyelidiki jenazah Faqha pada Jumat. Di antara tokoh yang paling terkenal adalah mantan Perdana Menteri Otoritas Nasional Palestina dan pemimpin politik senior Hamas Ismail Haniyeh. Selain itu, ketua sayap militer Hamas dan Gaza yang baru terpilih Yahya Sinwair juga hadir dalam kesempatan tersebut.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Iyad al-Bozum mengatakan, penyelidikan yang komprehensif tentang kematian Faqha telah diluncurkan. Sumber Hamas mengatakan, bahwa banyak kecurigaan mengenai pelaku sedang berada di bawah penyelidikan. "Penyelidikan telah diluncurkan," kata Bozum.

Faqha (38 tahun) merupakan seorang pejabat senior Hamas di Tepi Barat yang diduduki Israel. Ia sempat divonis penjara sembilan tahun pada 2003. Namun, ia dibebaskan pada 2011 sebagai pertukaran kesepakatan untuk melepaskan tawanan IDF tentara Gilad Shalit. Hamas meyakini Israel yang melakukan penyerangan tersebut, mereka juga bersumpah untuk membalas dendam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement