Kamis 30 Mar 2017 12:59 WIB

Bagaimana Mengurusi Warga Indonesia yang Meninggal di Australia?

Biaya untuk pemakaman di Australia tergantung pada lokasi dimana akan dimakamkan.
Foto:

Pengurusan oleh KJRI Melbourne

Pihak lain yang bisa membantu mengurusi bila ada warga yang meninggal adalah perwakilan Indonesia di luar negeri, seperti misalnya KJRI di Melbourne. "KJRI membantu dan memfasilitasi pihak keluarga sesuai dengan aturan hukum setempat serta memastikan proses pengurusan jenazah dapat terlaksana dengan baik," kata Umbara Setiawan, staf KJRI Melbourne kepada ABC.

Menurut Umbara, dalam rangka perlindungan WNI di luar negeri, KJRI membantu pihak-pihak terkait dalam proses pengurusan jenazah bila ada warga Indonesia yang meninggal. "Jadi dalam hal ini, apakah jenazah diurus ataupun tidak oleh kelompok masyarakat, KJRI akan tetap hadir dalam proses tersebut," katanya.

Bagaimana dengan mengurusi jenazah yang hendak dikembalikan ke Indonesia?

Menurut Umbara Setiawan, setelah dokumen-dokumen terkait dikeluarkan institusi setempat misalnya surat keterangan Rumah Sakit, surat keterangan Coroners, Death Certificate, Surat Pembalseman, maka KJRI akan mengeluarkan Surat Keterangan Kematian sebagai pengantar mengirimkan jenazah ke Indonesia.

"Sedangkan jenazah setelah keluar dari Rumah Sakit atau Coroners dibawa ke Funeral House untuk dibalsam dan bagi yang beragama Islam (dimandikan, dikafani dan dishalatkan). Setelah itu jenazah dimasukkan ke dalam peti mati dan dikirimkan ke perusahaan kargo untuk diterbangkan ke Indonesia," katanya lagi.

Berdasarkan pengalaman, menurut Umbara Setiawan, biaya pengurusan jenazah sejak dikeluarkan dari Rumah Sakit/Coroners sampai kembali ke Indonesia berkisar 8.000-10 ribu dolar AS (Rp 80-Rp 100 juta).

Bagi warga Kristen dan Katolik asal Indonesia

Sementara itu di negara bagian Victoria, ada dua perkumpulan yang mewadahi warga Katolik dan Kristen. Warga Katolik tergabung dalam Keluarga Katolik Indonesia (KKI) sementara warga Kristen yang tersebar dalam berbagai denominasi gereja dipersatukan dalam lembaga bernama Badan Kerja Sama Umat Kristiani Indonesia (BKS).

Sebagai negara dengan mayoritas beragama Kristen seperti Australia, banyak Funeral Director yang tersedia untuk mengurusi warga yang meninggal, dan biasanya mereka menjadi rujukan pertama bagi warga Kristen Indonesia di sini.

Gereja Katolik Indonesia atau Kristen, menurut Matheus Huang, Ketua KKI lebih banyak terlibat dalam kegiatan upacara keagamaan sebelum jenazah dimakamkan, atau dikremasikan, sesuai dengan permintaan.

"Warga Katolik Indonesia di Melbourne, terbagi dalam beberapa wilayah di sini, dan biasanya kalau ada kabar kematian, informasinya akan menyebar dari wilayah lingkungan," kata Matheus Huang kepada Sastra Wijaya.

Misa requiem bagi penghormatan terakhir bagi warga yang meninggal tersebut kemudian bisa diatur apakah akan dilakukan di gereja Katolik Indonesia, atau di gereja lokal tempat jemaat tersebut biasanya datang, atau juga di kapel yang dimiliki oleh Funeral Director.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/wisata-nad-budaya/mengurusi-warga-indonesia-yang-meninggal-di-australia/8400920
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement