Kamis 06 Apr 2017 17:46 WIB

Uji Coba Rudal Korut Gagal Diduga Akibat Serangan Siber AS

Rep: Puti Almas/ Red: Teguh Firmansyah
Serangan siber (ilustrasi)
Foto: Digitaltrends.com
Serangan siber (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Uji coba terbaru rudal Korea Utara (Korut) yang berakhir dengan kegagalan disebut merupakan upaya dari Amerika Serikat (AS). Para ahli mengatakan ada kemungkinan Negeri Paman Sam melakukan intervensi melalui serangan siber.

Uji coda itu gagal ketika roket berputar di luar kendali dan terjun bebas ke laut. Rudal yang disebut dengan jenis Scud itu jatuh di lepas pantai timur Korut, setelah terbang sejauh 65 kilometer dan sekitar sembilan menit.

Sesaat setelah kegagalan uji coba rudal, Presiden AS Donald Trump mengatakan negaranya akan melakukan berbagai cara untuk mengatasi Korut. Selama ini, negara adidaya ituterlibat dalam sebuah program untuk menyabotase uji roket Korut, tepatnya sejak 2014 lalu.

Program yang dikenal sebagai left of launch  diperkenalkan pada masa kepemimpinan mantan presiden AS Barack Obama. Penyabotan uji coba rudal dilakukan sebagai upaya mencegah kemajuan Korut dalam berbagai program nuklir negara terisolasi itu.

Serangan siber dinilai dapat digunakan untuk merusak komponen rudal, serta fungsi utama dari senjata tersebut. Karena itu, dalam kegagalan uji coba rudak Korut kali ini ada kemungkinan bahwa mereka tidak pernah mengetahui jaringan perangkat yang sistemnya tak bekerja.

Baca juga, AS: Uji Coba Rudal Korut Gagal.

"Ada banyak hal yang dapat membuat peluncuran rudal terganggu dan kemungkinan bahwa sistem pengujian yang dimiliki Korut sudah terinfeksi, tapi negara itu tak pernah mengetahuinya," ujar seorang analis pertahanan yang berbasis di Tokyo, Jepang, Lance Gatling seperti dilansir The Independent, Kamis (6/4).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement