Senin 10 Apr 2017 06:16 WIB

36 Tewas dan 100 Terluka dalam Pemboman di Gereja Koptik Mesir

Dampak akibat bom di Gereja St Petrus, Mesir.
Foto: Reuters
Dampak akibat bom di Gereja St Petrus, Mesir.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Setidaknya 36 orang tewas dan lebih dari 100 terluka dalam serangan bom di dua gereja koptik pada Ahad (9/4).

"Pemboman pertama, di Tanta, sebuah kota Delta Nil kurang dari 100 kilometer di luar Kairo, menewaskan sedikitnya 25 orang dan melukai setidaknya 78 orang," kata Kementerian Kesehatan Mesir seperti dilansir Reuters.

Serangan yang kedua, dilakukan hanya beberapa jam kemudian oleh pelaku bom bunuh diri di Alexandria dan menewaskan 11, termasuk tiga polisi, dan melukai 35 orang, tambah kementerian itu. "Paus Tawadros, yang menghadiri misa di katedral Saint Mark, masih berada di dalam gedung pada saat ledakan itu tapi tidak terluka," kata Kementerian Dalam Negeri.

Pemboman itu terjadi saat cabang ISIS di Mesir meningkatkan serangan dan ancaman terhadap umat Kristen. Pada Februari, keluarga dan mahasiswa Kristen melarikan diri dari provinsi bagian utara Mesir, Sinai, setelah serentetan pembunuhan.

Serangan-serangan itu terjadi setelah salah satu serangan yang paling mematikan di kelompok minoritas Kristen Mesir, ketika seorang pembom bunuh diri menyerang katedral koptik terbesar, menewaskan sedikitnya 25 orang. Kelompok ISIS kemudian mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Ribuan orang berkumpul di luar gereja di Tanta tak lama setelah ledakan, beberapa mengenakan pakaian hitam, menangis, dan menjelaskan adegan pembantaian."Ada darah di seluruh lantai dan bagian tubuh tersebar," kata seorang jemaat wanita yang berada di dalam gereja.

"Ada ledakan besar di aula. Api dan asap memenuhi ruangan dan luka yang sangat parah," kata Vivian Fareeg, kata jemaat lainnya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement