Rabu 12 Apr 2017 06:54 WIB

Korea Utara Ancam Amerika Lakukan Serangan Nuklir

Rep: Sri Handayani/ Red: Ilham
Latihan militer di Korea Utara.
Foto: KCNA (NORTH KOREA)/Reuters
Latihan militer di Korea Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Media Korea Utara, Selasa (11/4), mengancam akan menyerang Amerika Serikat jika ada tanda serangan dari mereka. Tentara AS disebut telah memasuki wilayah Pasific Barat.  

Presiden AS Donald Trump mengatakan dalam cuitannya, Korea Utara "mencari masalah" dan AS harus menyelesaikan masalah itu, baik dengan bantuan Cina maupun tidak. Tensi meningkat tajam di Semenanjung Korea menyusul rencana Korea Utara untuk melakukan uji coba nuklir keenam.

Washington mengatakan, AS telah mengalihkan pesawat tempur mereka ke arah semenanjung Korea  untuk unjuk kekuatan. Para pejabat AS menekankan sanksi yang kuat bisa dilakukan untuk menekan Korea Utara menghentikan program nuklirnya. Serangan terakhir di Suriah harusnya menjadi peringatan bagi Pyongyang.

Korea Utara mengatakan, program tersebut merupakan persiapan respons terhadap serangan AS. "Tentara revolusioner kami yang kuat selalu mengawasi gerak-gerik elemen musuh dengan radar nuklir, fokus pada basis serangan AS. Tak hanya di Korea Selatan dan wilayah operasi pasifik, tapi juga di wilayah AS," kata pejabat koran Rodong Sinmun.

Juru Bicara Gedung Putih, Sean Spicer mengatakan, Trump telah menyatakan dengan jelas bahwa dia tidak akan menoleransi tindakan, kecuali Pyongyang menghentikan ancaman serangan nuklirnya. "Menurut saya tidak ada bukti bahwa Korea Utara memiliki kapasitas itu saat ini," kata dia. "Mengancam dengan sesuatu yang Anda tidak punya kapasitas sebenarnya bukan ancaman."

Korea Utara telah melakukan lima kali uji coba nuklir. Dua di antaranya diluncurkan tahun lalu. Korea Utara juga merencanakan pengembangan senjata nuklir yang bisa mencapai AS.  

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement