Selasa 18 Apr 2017 04:55 WIB

Gedung Putih Belum akan Tindak Keras Korut

Rep: Puti Almas/ Red: Indira Rezkisari
Juru Bicara Gedung Putih Sean Spicer.
Foto: AP
Juru Bicara Gedung Putih Sean Spicer.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON --  Gedung Putih menolak memberikan pernyataan terkait rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mencegah ancaman Korea Utara (Korut). Hal ini meskipun negara di Asia Timur itu mengatakan dapat melakukan uji coba perangkat nuklir dalam waktu dekat.

"Saya dapat mengatakan bahwa Presiden Trump dapat mengambil tindakan tegas untuk menghadapi ancaman Korut, seperti halnya yang telah ia lakukan terhadap Pemerintah Suriah," ujar juru bicara Gedung Putih Sean Spicer, dilansir USA Today.

Ia mengatakan, saat ini belum ada langkah 'keras' dari AS terhadap Korut yang dapat diberitahukan. Namun, pembicaraan lebih lanjut untuk mencoba menghentikan program nuklir Korut terus dilakukan.

"Saat ini kami masih berbicara dengan Cina, sekutu utama Korut untuk mencegah program nuklir tersebut dan tidak lebih dulu mendorong tindakan militer yang dapat dilakukan," jelas Spicer.

Meski demikian, sebelumnya Wakil Presiden AS dalam kunjungannya ke Korea Selatan (Korsel) mengatakan tentang menggunakan opsi-opsi militer dalam menghadapi Korut. Beberapa pilihan dari langkah itu sudah dipertimbangkan, namun masih harus didiskusikan lebih lanjut dengan Jenderal Vincent Brooks, kepala angkatan militer AS di Korsel.

Ia juga memberi peringatan terhadap Korut bahwa saat ini kesabaran dari AS mungkin telah habis. Ia juga mendesak Cina dalam menekan negara terisolasi itu, agar dapat segera menghentikan program nuklir yang mereka kembangkan.

Tetapi, sesaat setelah menyampaikan pernyataan itu, Pence juga menekankan bagaimanapun AS ingin membuat terciptanya keamanan dunia dengan cara-cara damai. Karena itu, negosiasi kemungkinan terlebih dahulu akan dilakukan dengan Korut yang didukung oleg Cina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement