Selasa 25 Apr 2017 15:02 WIB

Warga Jepang Diminta Berlindung di Bawah Tanah Saat Rudal Korut Menyerang

Warga Jepang melakukan latihan evakuasi pertama di Kota Oga, Perfektur Akita pada 17 Maret 2017. Latihan tersebut didasarkan pada skenario rudal Korut mendarat di perairan Jepang.
Foto: Kyodo
Warga Jepang melakukan latihan evakuasi pertama di Kota Oga, Perfektur Akita pada 17 Maret 2017. Latihan tersebut didasarkan pada skenario rudal Korut mendarat di perairan Jepang.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Jika Korea Utara benar-benar melancarkan serangan rudal ke perairan Jepang, warga Jepang disarankan mencari perlindungan di bawah tanah atau di bangunan beton yang kuat.

Sedangkan mereka yang tidak bisa berlindung disarankan merunduk di lantai, di sofa atau di bawah meja. Dilansir dari Time, seperti dikutip dari Japan Times, Selasa (25/4), para pelajar di Osaka diminta bersembunyi di bawah meja.

Pertemuan para pejabat manajemen bencana regional di Tokyo pekan lalu meminta penerapan sistem latihan nasional dan perubahan aturan untuk memudahkan mereka melakukan evakuasi wajib.

Otoritas Jepang mengakui warganya memiliki waktu 10 menit untuk menyelamatkan diri dari serangan rudal Korut. Wali Kota Osaka Hirofumi Yoshimura mengatakan sebuah rudal tidak bisa langsung terdeteksi begitu meninggalkan peluncurnya. Butuh beberapa menit.

"Peringatan dan alarm kemungkinan berbunyi empat atau lima menit sebelum rudal tiba," katanya.

Ketegangan antara Jepang dan Korea Utara sangat tinggi menyusul terungkapnya kemungkinan persiapan uji coba nuklir Korut keenam. Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley mengatakan AS akan membalas jika Korut melakukan rudal balistik atarbenua atau menyerang pangkalan AS.

Baca: Warga Jepang Hanya Punya 10 Menit Sebelum Rudal Korut Datang

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement