Kamis 04 May 2017 16:33 WIB

Sejarah Hari Ini: Palestina Jalankan Pemerintahan Sendiri

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Ani Nursalikah
Seorang petugas keamanan Palestina menjaga kantor pemerintahan kota Bireh, Ramallah, Palestina. (ilustrasi)
Foto: SWNS
kapal selam Jerman

Pada 4 Mei 1916 Jerman akhirnya bersedia membatasi perang kapal selam atas permintaan Presiden Amerika Serikat (AS) Woodrow Wilson. Jerman tak ingin hubungan diplomatiknya dengan AS rusak.

Perang kapal selam itu pertama kali terjadi pada awal 1915 saat Perang Dunia I. Saat itu Jerman mendeklarasikan daerah sekitar Kepulauan Inggris sebagai zona perang sehingga semua kapal dagang, termasuk yang berasal dari negara-negara netral, akan diserang oleh Jerman.

Serangkaian serangan Jerman terhadap semua kapal-kapal dagang yang memasuki wilayah tersebut berpuncak pada tenggelamnya kapal penumpang Inggris Lusitania pada 7 Mei 1915. Hal ini membuat Presiden Wilson semakin menekan Jerman agar mengekang angkatan laut mereka.

Karena takut menentang AS, Jerman kemudian setuju menyudahi pergerakan kapal selamnya. Hal ini menimbulkan kemarahan angkatan lautnya, termasuk komandan angkatan laut Laksamana Alfred von Tirpitz, yang mengundurkan diri pada Maret 1916.

Setelah itu, 24 Maret 1916, kapal selam U-boat Jerman kembali menyerang, sasarannya adalah kapal penumpang Prancis Sussex yang dikira kapal Inggris yang penuh dengan ranjau. Meskipun kapal itu tidak tenggelam, tapi menewaskan 50 penumpang dan banyak yang terluka termasuk 19 orang Amerika.

Presiden Wilson mengambil sikap tegas dan mengancam Pemerintah Kekaisaran Jerman akan memutus hubungan diplomasi jika tidak menghentikan serangan. Akhirnya Jerman setuju setelah Dubes Jerman untuk AS James W Gerard menemui Kaisar Wilhelm pada 1 Mei 1916. Pada 6 Mei Jerman menandatangani Perjanjian Sussex untuk tidak menenggelamkan kapal nonmiliter.

sumber : History
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement