REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Kanselir Jerman Angela Merkel diprediksi dapat kembali menjadi pemimpin negara itu. Hal ini setelah Partai Demokrat Kristen (CDU) yang mengusungnya kembali memenangkan pemilihan di wilayah ketiga, seperti dikutip Reuters pada Ahad (14/5) kemarin.
Kemenangan ini menjadi salah satu momentum paling kuat untuk mempersiapkan pemilihan federal Jerman yang diadakan pada 24 September mendatang. Merkel menjadi sosok utama dari CDU, yang sekaligus dapat membawa dirinya menjadi kanselir negara itu untuk periode keempat.
Dengan kemenangan CDU di dalam pemilihan daerah yang ketiga untuk tahun ini, saingat utama Partai Sosial Demokrat (SPD) mengalami pukulan telak. Sebelumnya pada Februari dan Maret, partai itu telah mencoba meningkatkan peringkat jajak pendapat.
SPD juga sebelumnya disebut dapat menjadi partai yang unggul dan mengakhiri kekuasaan Merkel selama 12 tahun atas Jerman. CDU sempat mengalami keterpurukan pada 2016 lalu dengan sejumlah isu, khususnya krisis imigran.
Merkel dianggap gagal untuk mengatasi masalah pengungsi sejak menerapkan kebijakan membuka pintu untuk para migran pada 2015 lalu. Jerman saat itu menampung hampir 900 ribu orang yang berasal dari negara-negara konflik.
Namun, koalisi Merkel mencoba untuk mengatasi krisis pengungsi tersebut. Diantaranya dengan mempercepat proses permintaan suaka, serta meningkatkan jumlah deportasi.
"Merkel telah bangkit dari keterpurukannya pada 2016 lalu saat ia banyak dikritik karena kebijakan membuka pintu untuk para pengungsi, namun itu semua kini telah dimaafkan," ujar pengamat Josef Joffe, Senin (15/5).
Ia mengatakan tidak ragu bahwa CDU dapat menjadi pemenang pada pemilihan federal September mendatang. Banyak politisi lokal yang kini juga mendukung Merkel untuk kembali mendapatkan jabatan sebagai Kanselir Jerman untuk keempat kalinya.