REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Seorang bos besar mafia ditembak hingga tewas pada Senin (22/5) di jalan di kota utama Sisilia Palermo, demikian laporan kantor berita Ansa.
Giuseppe Dainotti (67 tahun) ditembak di kepala oleh dua pembunuh saat Dainotti mengendarai sepedanya, kata polisi.
Menurut polisi, Dainotti, seorang bos utama di Palermo, dibebaskan dari penjara pada 2014.
Dainotti, dedengkot Keluarga Porta Nuova, menjalani hukumannya dalam kasus pembunuhan dan perampokan satu miliar lire (mata uang Italia sebelum euro) di lembaga usaha gadai di Palermo, Monte dei Pegni, pada 1991. Pembunuhan Dainotti, sebagai bos mafia Cosa Nostra, bersifat simbolis"seperti pembunuhan pada 25 tahun lalu terhadap hakim antimafia Giovanni Falcone dan Paolo Borsellino, kata Kepala Jaksa Penuntut Umum Palermo Lo Voi kepada wartawan pada Senin.
"Saat perlu, mafia sekali lagi menembak dengan cara yang terang dan simbolis," kata Lo Voi. Lo Voi mengatakan pembunuhan Dainotti, tiga hari sebelum peringatan Falcone bisa memiliki banyak arti.
Italia bersiap memperingati 25 tahun pembunuhan Falcone dengan serangkaian kegiatan pada Rabu, sementara memperingati rekan dan temannya, Borsellino yang juga dibunuh pada 1992. Kedua hakim antimafia tersebut diledakkan oleh bom yang sangat kuat. Dalam kasus Falcone, istrinya dan pengawal polisinya juga tewas oleh bom yang dipasang di bawah Jalan Raya Bandar Udara Palermo di Capaci pada 22 Mei 1992.
Borsellino tewas oleh satu bom mobil di luar rumah ibunya pada Juli 2992. Pembunuhan itu, dan kasus pengeboman lain yang mematikan pada 1993, mengakibatkan reaksi kuat dari pemerintah dengan ditangkapnya biang bos Corleone, Toto Riina, dan rekan bos lamanya, mendiang Bernardo Provenzano.
Lo Voi pada Senin mengatakan, "Setiap kali orang mengatakan mafia tidak ada lagi atau mafia telah dikalahkan, sesuatu terjadi sehingga mengonfirmasi mafia selalu ada."