REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah RI mengimbau para warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Qatar untuk tetap tenang dan waspada terkait perkembangan situasi keamanan di negara tersebut.
"Komunitas Indonesia di Qatar diimbau untuk tetap tenang namun waspada serta terus mengikuti perkembangan situasi keamanan di sekitarnya melalui berbagai sarana," kata pernyataan pers dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Doha.
Situasi Timur Tengah menghangat setelah sejumlah negara Teluk yang dimotori Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar. Saudi menuding Qatar menjalin hubungan mesra dengan Iran dan mendukung kelompok ekstremis.
Duta Besar RI untuk Qatar Muhamad Basri Sidehabi sedang melakukan koordinasi dengan otoritas setempat guna memastikan keamanan dan keselamatan WNI di Qatar. "Tidak perlu mengambil langkah-langkah yang berlebihan mengingat situasi di Qatar masih aman dan terkendali," ujar Dubes Muhamad Basri Sidehabi pada saat bertemu dengan masyarakat Indonesia pada 5 Juni 2017 di kompleks Al Khor Community, kota Alkhor - sekitar 60 kilometer dari Doha.
Kunjungan ke Alkhor tersebut merupakan upaya KBRI untuk menunjukan kepada WNI bahwa kondisi politik dan keamanan di Qatar berjalan normal seperti biasanya.
Dubes RI bersama beberapa staf KBRI Doha juga memantau langsung kondisi di berbagai tempat, seperti di jalan-jalan, pusat pebelanjaan dan tempat keramaian lainnya. Menurut keterangan KBRI Doha, kondisi politik dan keamanan di Qatar sampai hari ini pada umumnya berjalan normal serta tidak terdapat tanda-tanda meningkatnya eskalasi politik dan keamanan.
Namun demikian, terdapat peningkatan jumlah aparat keamanan, khususnya di kawasan-kawasan yang dianggap penting, seperti pusat pemerintahan, tempat-tempat ibadah, bandara, stasiun, terminal bis, fasilitas publik serta pusat perbelanjaan yang ramai dikunjungi masyarakat.
Menurut Dubes Basri, KBRI Doha telah mempersiapkan langkah antisipasi guna mengantisipasi kondisi keamanan di lapangan. "Dubes adalah orang terakhir yang akan meninggalkan Qatar. Kondisi politik ini sudah terjadi pada tahun 2014 lalu sehingga masyarakat tidak perlu khawatir," ujarnya
Baca juga, Empat Negara Ini Putuskan Hubungan dengan Qatar, Mengapa?