REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Polisi Filipina pada Selasa (6/6) menangkap seorang pria, yang mengatakan ia adalah ayah dari dua bersaudara militan Maute yang memimpin penyerangan di kota selatan, Marawi dua pekan lalu.
Pria itu, yang menyatakan diri sebagai Cayamora Maute (67 tahun), berada di kendaraan bersama menantu laki-laki, menantu perempuan dan seorang wanita yang diyakini adalah istrinya saat dihentikan di pos pemeriksaan di kota Davao, kata pejabat polisi daerah Alexander Tagum pada jumpa pers.
"Sebagai kepala keluarga dan ayah Maute bersaudara, saya rasa ia masih bisa membujuk anaknya menghentikan pertempuran di Marawi dan menyerah kepada pemerintah," kata juru bicara tentara daerah Brigadir Jenderal Gilbert Gapay dalam jumpa pers sama.
Pendudukan Marawi pada 23 Mei oleh ratusan pegaris keras, yang berjanji setia kepada kelompok garis keras ISIS itu memicu pertempuran sengit di kota itu dengan tentara, yang memasuki pekan ketiga pada Selasa. Pejabat tentara percaya Maute bersaudara, Omarkhayam dan Abdullah bersembunyi di kawasan gedung-gedung Marawi.
Tentara sebelumnya menyatakan menyelidiki laporan satu dari mereka terbunuh dalam pertempuran tersebut.