REPUBLIKA.CO.ID,MANILA -- Juru bicara militer Brigadir Jenderal Restituto Padilla mengatakan, Rabu (6/6), telah meminta perusahaan media sosial, termasuk Facebook untuk menghilangkan video yang menunjukkan sejumlah milisi menghancurkan ikon di gereja Katolik di Marawi.
Dia mengatakan video itu merupakan upaya mengobarkan kecencian dan mengubah konflik menjadi oerang agama. Padilla juga meminta warganet tidak menyebarkan video tersebut. Dalam video itu tampak milisi merusak foto Paus Francis, merobohkan salib dan membakar patung-patung.
Militan Maute yang menyatakan setia kepada ISIS masih menguasai sejumlah lokasi di Marawi. Pertempuran antara tentara dan milisi telah berlangsung dua pekan.
sumber : AP
Advertisement