REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Sejumlah negara Teluk terus melontarkan ancaman ke Qatar. Uni Emirat Arab (UEA) mengaku siap memberlakukan embargo ekonomi terhadap Qatar. Sedangkan Bahrain juga memiliki berbagai opsi ancaman baru buat Qatar. Ancaman itu disampaikan di tengah upaya oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mencegah eskalasi perselisihan lebih lanjut.
Menteri Luar Negeri UEA Anwar Gargash mengatakan,akan ada lebih banyak pembatasan ekonomi untuk Qatar. Ia meminta Doha perlu membuat komitmen yang lebih kuat untuk mengubah kebijakan mendanai kelompok-kelompok bersenjata.
Pejabat Qatar telah berulang kali membantah tuduhan tersebut. Tuduhan itu dinilai sama sekali tak berdasar. Gargash kemudian mengatakan, kepada televisi France 24 bahwa langkah selanjutnya dapat berupa ancaman semacam embargo terhadap Qatar.
Menteri Luar Negeri Bahrain Sheikh Khalid bin Ahmed Al Khalifa meragukan apakah Qatar akan mengubah sikapnya. “Kami tidak ragu untuk melindungi kepentingan kami dan jalan terbuka untuk berbagai pilihan untuk meelindungi diri dari Qatar,” kata Sheikh Khalid seperti dikutip Aljazirah, Kamis (8/6).
Adapun penguasa Kuwait Sheikh Sabah Al Ahmad Al Sabah melakukan perjlanan dari UEA dan Qatar pada Rabu setelah mengunjungi Arab Saudi sehari sebelumnya. Ia berusaha untuk menyelesaikan krisis tersebut.
Gargash menegaskan tindakannya terhadap Qatar ini bukan ditujukan untuk mencari kepemimpinan baru di Doha. “Ini bukan tentang perubahan rezim, ini tentang perubahan kebijakan, perubahan pendekatan,” kata Gargash kepada kantor berita AFP di Dubai.
Baca Juga: Empat Negara Ini Putuskan Hubungan dengan Qatar, Mengapa?