REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Menteri Luar Negeri (Menlu) Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengungkapkan kehadiran para pemimpin politik Hamas di Doha bertujuan memfasilitasi persatuan Palestina. Pernyataan tersebut berkaitan dengan tudingan negara-negara Teluk yang menyebut Qatar menyokong kelompok bersenjata, yang salah satunya adalah Hamas.
Al Thani mengatakan kehadiran para pemimpin politik Hamas di Qatar sebenarnya telah dikoordinasikan dengan beberapa negara. "Kehadiran Hamas di Doha dikoordinasikan dengan Amerika Serikat (AS) dan negara-negara di kawasan ini," ungkapnya seperti dilaporkan laman Aljazirah, Jumat (9/6).
Ia menyebut diundangnya para pemimpin politik Hamas bertujuan mengupayakan persatuan Palestina. "Ini adalah bagian dari usaha kita menengahi faksi Palestina untuk mencapai rekonsiliasi," ujar Al Thani.
Menurut analis politik, Modallal, peran Qatar di Palestina memang telah mengakomodasi dan mendukung dua sayap politik utama Palestina, yakni Hamas dan Otoritas Palestina. "Posisi Qatar adalah untuk menyeimbangkan antara semua sisi, mereka mendukung Otoritas Palestina dan Hamas," ucapnya.
Qatar sendiri telah berkali-kali menyatakan dukungannya terhadap solusi dua negara atas konflik panjang Palestina-Israel. Namun kehadiran Hamas di negaranya, mengakibatkan Qatar diembargo oleh beberapa negara Teluk, seperti Mesir, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.
Mereka menuding Qatar mensponsori kelompok-kelompok teroris bersenjata, yang salah satunya adalah Hamas. Namun Qatar dengan tegas membantah tuduhan tersebut.
Baca: Pasukan Qatar Tinggalkan Koalisi Pimpinan Arab Saudi