Jumat 09 Jun 2017 09:30 WIB

Sudan Desak Negara Teluk Selesaikan Perbedaan Lewat Dialog

Warga Qatar yang panik berbelanja stok makanan di sebuah supermarket di Doha pascapemutusan hubungan diplomatik dengan lima negara Arab.
Foto: AP
Warga Qatar yang panik berbelanja stok makanan di sebuah supermarket di Doha pascapemutusan hubungan diplomatik dengan lima negara Arab.

REPUBLIKA.CO.ID, KHARTOUM -- Sudan pada Kamis (8/6) kembali menyampaikan dukungannya bagi dialog di kalangan negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) dalam penyelesaian sengketa diplomatik, demikian laporan kantor berita resmi Sudan, SUNA.

Dalam satu pertemuan rutin yang dipimpin Wakil I Presiden dan Perdana Menteri Sudan Bakri Hassan Saleh, Dewan Menteri Sudan mendengarkan penjelasan yang disampaikan Menteri Luar Negeri Sudan Ibrahim Ghandour mengenai krisis diplomatik saat ini di kalangan negara Teluk.

"Negara Kuwait telah menggagas upaya menyelesaikan pertikaian di kalangan negara di daerah tersebut. Presiden (Omar) Al-Bashir mengadakan komunikasi dengan para pemimpin negara sahabat guna mendukung gagasan Kuwait itu," kata Ghandour.

Pada Senin (5/6), Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Yaman secara tiba-tiba memutuskan hubungan dengan Qatar, dan menuduh Doha mendukung terorisme serta mencampuri urusan dalam negeri mereka. Pada Selasa (6/6) Perdana Menteri Irak Haider Al-Abadi menyesalkan krisis saat ini antara Arab Saudi serta sekutunya dan Qatar, dan berikrar akan bekerja sama dengan setiap negara untuk mengalahkan petempur ISIS.

"Kami menyesalkan silang pendapat yang melanda wilayah ini saat ini," kata Al-Abadi dalam taklimat setelah pertemuan mingguan kabinetnya.

Perdana Menteri Irak tersebut merujuk kepada krisis antara beberapa negara Arab dan Qatar, setelah Arab Saudi serta sekutunya memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar dalam peningkatan pergolakan kekuasaan di Timur Tengah. Banyak pengamat berpendapat krisis itu menciptakan celah dalam GCC.

Belakangan Qatar menyatakan Doha tidak siap untuk mengubah kebijakan luar negerinya guna menyelesaikan pertikaian dengan negara-negara lain Teluk dan tak akan pernah berkompromi, kata Menteri Luar Negeri Qatar Syeikh Mohammed bin Abdulrahman Ath-Thani pada Kamis.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement