Jumat 09 Jun 2017 13:33 WIB

Bahrain Ragu Qatar Mengubah Perilaku Meski Ditengahi Kuwait

 Menteri Luar Negeri Bahrain Syekh Khalid bin Ahmed Al-Khalifa
Foto: Reuters
Menteri Luar Negeri Bahrain Syekh Khalid bin Ahmed Al-Khalifa

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Menteri Luar Negeri Bahrain Sheikh Khalid bin Ahmed al-Khalifa mengatakan menghargai penengahan Kuwait untuk menyelesaikan perselisihan sejumlah negara Arab dengan Qatar, Rabu (7/6).

Penguasa Kuwait, Sheikh Sabah Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah melakukan perjalanan dari Uni Emirat Arab ke Qatar pada Rabu setelah berkunjung ke Arab Saudi sehari sebelumnya untuk mengatasi kemelut itu. Tapi, Sheikh Khalid dilaporkan meragukan Qatar akan mengubah perilakunya.

"Emir Kuwait adalah utusan baik, tapi kebijakan Qatar belum tentu menyukseskan usahanya. Kami tidak akan ragu untuk melindungi kepentingan kami dan pilihan kami terbuka untuk melindungi diri kami dari Qatar," kata Sheikh Khalid sebagaimana dikutip Makah.

Menteri Luar Negeri Qatar Syeh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani mengatakan Qatar tidak siap mengubah kebijakan luar negerinya guna menyelesaikan perselisihan dengan negara lain Teluk Arab dan tak akan pernah berkompromi. Qatar akan menghormati perjanjian-perjanjian gas LPG yang telah ditandatangani dengan Uni Emirat Arab (UAE) kendati pemutusan hubungan dengan Doha.

Bahrain, Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab dan beberapa negara lain memutuskan hubungan dengan Qatar pada Senin, menuduhnya mendukung pegaris keras dan musuh mereka, Iran. Namun, menurut Qatar, tuduhan itu sama sekali tidak berdasar.

Baca: Menlu Emirat: Tak Ada Negosiasi dengan Qatar

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement