Sabtu 10 Jun 2017 12:47 WIB

PBB Abaikan Sanksi Teror yang Dibuat Saudi ke Qatar

Rep: Sri Handayani/ Red: Teguh Firmansyah
Warga Qatar menikmati berjalan-jalan di pinggir laut di Doha.
Foto: AP Photo/Kamran Jebreili
Warga Qatar menikmati berjalan-jalan di pinggir laut di Doha.

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA – Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menyatakan tidak terikat dengan daftar teroris yang dibuat Arab Saudi. Saudi telah memasukkan beberapa lembaga bantuan terpercaya di Qatar dalam daftar tersebut.

Juru Bicara Sekjen PBB, Stephane Dujarric, Jumat (9/6) mengatakan ia telah membaca berita tentang empat negara Arab yang menuduh lembaga-lembaga bantuan di Qatar terlibat dalam terorisme. Qatar Charity, LSM terbesar Qatar yang telah bekerja sama dengan UNHCR, UNICEF, Program Makanan Dunia (WFP), Oxfam, CARE, dan USAID, termasuk dalam daftar tersebut.

Lembaga Bantuan Sheikh Eid Al-Thani dan Yayasan Kemanusiaan Sheikh Thani Bin Abdullah juga masuk daftar hitam Arab Saudi, UEA, Mesir, dan Bahrain. “PBB hanya terikat dengan saksi yang diberikan organ-organ PBB, seperti Dewan Keamanan. Kita tidak terikat dengan daftar lain manapun,” kata Dujarric.

Pemerintah Qatar membantah tuduhan telah memberikan dukungan pada orang maupun kelompok yang masuk daftar hitam. Namun, keempat negara Arab tersebut telah terlebih dahulu memutuskan hubungan diplomatik.

Pemerintah Qatar menyebut tuduhan itu tidak berdasar. Posisi Qatar dalam melawan terorisme bahkan disebut lebih besar dibandingkan banyak negara yang menandatangani pernyataan bersama itu.

Seorang profesor di Universitas Qatar, Mahjoob Zweiri, mengatakan, daftar teror itu meragukan. Sebab, ada badan dalam Kementerian Sosial Qatar yang memonitor semua lembaga bantuan. Badan ini juga memeriksa setiap peser bantuan yang diterima dan dikirimkan.

Baca juga,  Empat Negara Ini Putuskan Hubungan dengan Qatar, Mengapa?

Zweiri menambahkan, lembaga-lembaga yang dituduh juga telah bekerja sama dengan badan bantuan internasional seperti USAID dan Oxfam di daerah konflik seperti Suriah dan Irak. Mereka memberikan bantuan ke Palestina, Yaman, dan Sudan Selatan.

"Dengan mengatakan bahwa lembaga-lembaga tersebut (terlibat terorisme), mereka mempertanyakan kinerja lembaga bantuan internasional yang bekerja sama dengan lembaga tersebut,” kata Zweiri.

Sejak didirikan 1984, Qatar Charity telah mendanai 213.750 anak yatim piatu hingga dewasa. Lembaga ini juga membantu pendirian 621 sekolah di seluruh dunia. Pada 2014, Qatar Charity juga menduduki peringkat pertama PBB dalam memberikan bantuan ke Suriah, Palestina, dan Somalia. Sejak perang Suriah dimulai enam tahun lalu, lembaga ini telah membantu sekitar delapan juta warga Suriah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement