Sabtu 10 Jun 2017 13:00 WIB

Qatar Minta Dukungan, dari Jerman Hingga Rusia

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Luar Negeri (Menlu) Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani saat berada di Beograd, Serbia.
Foto: AP Photo/Darko Vojinovic
Menteri Luar Negeri (Menlu) Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani saat berada di Beograd, Serbia.

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Qatar mengumpulkan dukungan dari berbagai pihak setelah Arab Saudi dan sejumlah negara Teluk lain memutuskan hubungan diplomatik. Pemutusan hubungan berdasar pada tuduhan Qatar membantu kelompok-kelompok yang masuk dalam daftar teroris.

Menteri Luar Negeri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani telah bicara dengan Menlu AS, Rex Tillerson. Ia juga bertemu dengan Menlu Jerman. Al Thani berada di Moskow pada Sabtu untuk membahas hal ini.

Pemutusan hubungan diplomatik dilakukan sejak Senin oleh Arab Saudi, Uni Emirates Arab, Mesir dan Bahrain. Sejak saat itu sejumlah negara lain ikut dalam barisan hingga total delapan negara telah melawan Qatar.

Arab Saudi mengatakan, Qatar mendanai kelompok-kelompok ekstremis dan bersekongkol dengan Iran, rivalnya. Pada Jumat, Saudi dkk. merilis pernyataan bersama dan mendaftar 59 individu dan lembaga termasuk dalam daftar teroris.

Diantaranya adalah anggota keluarga kerajaan Qatar dan mantan menteri yang dituduh terlibat aktivitas teroris. Termasuk juga pemimpin spiritual Ikhwanul Muslimin, Yusuf al-Qaradawi dan sejumlah lembaga amal yang didanai Qatar.

Pemerintah Qatar mengatakan daftar-daftar itu adalah tuduhan yang tidak berdasar dan tidak ada faktanya. "Posisi kami melawan terorisme lebih kuat daripada para penandatangan pernyataan bersama itu," kata pemerintah Qatar dalam pernyataan.

Mereka mengklaim telah menyerang terorisme dari akarnya. Sejauh ini, sejumlah negara telah mendukung Qatar. Termasuk Turki dan Iran. Krisis pun ikut menyeret AS, Eropa dan Rusia.

Parlemen Turki bahkan telah mengesahkan putusan untuk mengerahkan pasukan di Qatar. Iran telah menawarkan bantuan makanan untuk Doha.

Pejabat Turki mengatakan Menteri Luar Negeri Bahrain, Khalid bin Ahmed al-Khalifa terbang ke Turki pada Sabtu. Ia akan bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Menlu Mevlut Cavusoglu untuk membahas perkembangan terakhir di wilayah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement