Ahad 11 Jun 2017 11:56 WIB

MUI: Qatar Korban Konspirasi Amerika dan Yahudi

Rep: Santi Sopia/ Red: Ani Nursalikah
Ketua Bidang Luar Negeri Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhyiddin Junaidi
Foto: ROL/Wisnu Aji Prasetiyo
Ketua Bidang Luar Negeri Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhyiddin Junaidi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menurut Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri Muhyiddin Junaidi, Qatar adalah korban konspirasi Amerika dan Yahudi. Menurut Muhyiddin, sebetulnya pemutusan hubungan Saudi cs ke Qatar karena Qatar tak mau membayar dana dalam jumlah besar kepada Amerika atas fasilitas keamanan yang disediakan Amerika kepada negara-negara Teluk.

"Qatar adalah korban konspirasi Amerika dan Yahudi. Qatar yang kecil wilayahnya menolak membayar dana yang besar dan disamakan dengan Saudi dan Uni Emirat Arab," kata Muhyiddin pada Republika.co.id, Ahad (11/6).

Sikap Qatar tersebut menurutnya membuat Amerika marah besar. Dicarilah kambing hitamnya agar Qatar dikucilkan oleh negara negara teluk.

Qatar dituduh punya hubungan dekat dengan Iran, mendanai gerakan radikal dan terorisme, memberikan suaka kepada para pemimpin Ikhwanul Muslimin dan Hamas dan sebagainya. Menurut Muhyiddin, jika ukuran adalah hubungan dengan Iran, Emirat juga punya hubungan dagang yang besar dengan Iran. Begitu juga Oman dan Kuwait.

"Kenapa tiga negara itu dibiarkan?" kata dia.

Adapun menurutnya ini sekaligus menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk memainkan peran aktifnya dengan menjadi juru damai karena punya modal besar dalam mendamaikan pihak yang bersengketa. Berbeda dengan Iran dan Turki di mana keduanya tak netral lagi.

Apalagi Indonesia punya hubungan yang baik kepada semua negara tersebut. Bahkan Emir Qatar akan berkunjung ke Indonnesia pada Oktober mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement