REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku telah menghubungi Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan membahas ketegangan antara sejumlah negara Arab dengan Qatar. Tak hanya dengan Erdogan, Jokowi juga menyampaikan telah berkomunikasi dengan Emir Qatar Sheikh Tamim.
“Sampai saat ini saya sudah bertelepon ke Presiden Turki, Erdogan. Saya sudah telepon dan bicara banyak. Saya sudah telepon juga ke Emir Qatar, Sheikh Tamim, saya sudah telepon dan bicara banyak juga, kemudian kemarin malam saya juga telepon lagi ke Sheikh Mohammed dari UEA dan berbicara banyak,” kata Jokowi usai menyaksikan pembagian paket sembako di Jalan Rawa Bebek, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (13/6).
Komunikasi Presiden dengan para pemimpin negara lainnya tersebut dilakukan untuk mendapatkan informasi dan masukan terkait masalah yang terjadi. Dengan demikian, nantinya pemerintah dapat mengambil peran untuk turut membantu menyelesaikan permasalahan antara negara Arab dengan Qatar tersebut.
“Sementara ini saya ingin mendapat masukan-masukan terlebih dahulu, sebetulnya persoalan dasarnya apa, sehingga nanti kita bisa berperan di sebelah mana. Sementara ini saya belum bisa berbicara di sebelah mana kita akan berperan,” ujar dia.
Jokowi menegaskan, akan terus melakukan komunikasi dengan sejumlah negara yang terlibat dalam permasalahan di Timur Tengah itu. Seperti diketahui, empat negara Teluk yakni Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir, dan Bahrain memutuskan hubungan dengan Qatar terkait dugaan dukungan Qatar terhadap terorisme.
Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel Al-Jubeir pun menyampaikan agar Qatar segera mengakhiri dukungannya terhadap kelompok Hamas Palestina dan juga Ikhawanul Muslimin. Sehingga, hubungan diplomatik dengan negara-negara Arab lainnya dapat segera pulih.