Kamis 22 Jun 2017 13:13 WIB

Sejarah Hari Ini: Pasukan Jerman Invasi Uni Soviet

Rep: Puti Almas/ Red: Teguh Firmansyah
Tentara SS Nazi dalam versi seragam hitam
Foto:
Palu Hakim (Ilustrasi)

Pelaku penculikan, pembunuhan dan pemerkosaan anak di Belgia, Marc Dutroux divonis hukuman penjara seumur hidup pada 22 Juni 2004. Pengadilan di Arlon memutuskan, ia terbukti bersalah atas sejumlah kasus yang menargetkan beberapa perempuan di bawah umur.

Tak hanya Dutroux, pengadilan juga menjatuhi hukuman 30 tahun penjara terhadap mantan istrinya, Michelle Martin. Michelle terbukti telah membantu pelaku dalam melakukan kejahatan-kejahatan itu, di antaranya penculikan dan pemerkosaan.

Kemudian, rekan pelaku bernama Michel Lelievre juga divonis 25 tahun penjara karena membantu penculikan dan terbukti mengedarkan narkotika. Terakhir, ada Micgel Nihoul yang dijatuhi hukuman 5 tahun penjara karena terkait dengan perdagangan obat terlarang.

Keputusan Pengadilan di Arlon menjadi akhir dari kasus kejahatan mengerikan yang sangat heboh di Belgia saat itu. Dutroux menjadi orang paling dicari karena ia memiliki tim untuk membantu menjalankan berbagai tindakan kriminal pada pertengahan 1990-an.

Saat itu, ada enam anak perempuan yang diculik dan diperkosa oleh Dutroux. Sebanyak empat di antara gadis kecil itu juga kehilangan nyawa akibat tindakan brutal pria itu.

Kejahatan Dutroux pertama kali terungkap pada Agustus 1996. Saat itu, dua anak perempuan bernama Sabine Dardenne dan Laetitia Delhez ditemukan di salah satu rumah pelaku. Mereka tengah disembunyikan di salah satu ruang bawah tanah dan nampaknya telah menjadi korban perkosaan.

Beberapa hari setelah penemuan dua gadis yang masing-masing berusia 12 dan 14 tahun itu, jenazah anak perempuan juga ditemukan di sekitar tempat tinggal Dutroux. Ada dua mayat korban yang diidentifikasi sebagai Melissa Russo dan Julie Lejeune yang berusia 8 tahun.

Dari hasil autopsi, kedua korban yang tewas dinyatakan telah berulang kali diperkosa sebelum meregang nyawa. Namun, penyebab kematian utama mereka adalah kelaparan.

Ada dua jenazah remaja perempuan yang kemudian juga ditemukan oleh pihak berwenang. Mereka adalah An Marchal (17) dan Eefje Lambrecks (19). Dari hasil autopsi, mereka telah diperkosa dan dipukuli sebelum dibius, hingga akhirnya dikuburkan meski kondisi keduanya saat itu masih bernyawa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement