REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Pemerintah Cina telah memberikan bantuan berupa 3.000 senapan dan 6 juta amunisi kepada Filipina untuk memerangi ISIS di negaranya. Bantuan diberikan dalam sebuah upacara di Clark Air Base di Pampanga, Filipina, Rabu (28/6).
Kepala pertahanan Delfin Lorenzana mengungkapkan, bantuan Cina tersebut bernilai sekitar 370 juta peso atau 7,3 juta dolar AS. Pasokan senjata dan amunisi diharapkan dapat menyokong misi militer Filipina menumpas milisi Maute yang diyakini terafiliasi ISIS.
Duta Besar Cina untuk Filipina, Zhao Jianhua menilai bantuan senjata dan amunisi tersebut merupakan demonstrasi dari era baru hubungan persahabatan militer kedua negara. Ia mengungkapkan, pemerintahnya akan kembali memberikan bantuan militer dalam beberapa bulan mendatang. "Bantuan senjata ke angkatan bersenjata Filipina akan berkontribusi pada keberhasilan pertempuran mereka melawan teroris yang terkait ISIS. Pemerintah Cina dan pasukan militernya akan terus mendukung perjuangan Filipina melawan terorisme," kata Zhao seperti dilaporkan laman Anadolu Agency, Kamis (29/6).
Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengapresiasi bantuan peralatan militer yang diberikan Cina. Ia menilai bantuan dari Cina harus dikelola dan didistribusikan sesuai kebutuhan militer serta personel kepolisian di negaranya. Duterte mengungkapkan, sumbangan senjata dan amunisi dari Cina merupakan hasil dua kesepakatan senilai 590 juta peso atau setara 11,7 juta dolar AS untuk memerangi teroris. Dalam konteks ini, memerangi kelompok Maute di Marawi yang terafiliasi ISIS.
Tak hanya senjata, Cina, kata Zhao, juga akan memberikan santunan senilai 5 juta peso atau senilai 99 ribu dolar AS kepada keluarga dari tentara Filipina yang terbunuh ketika mengemban misi di Marawi. Ia berharap bantuan tersebut akan sedikit membantu meringankan beban keluarga yang ditinggalkan.