REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Blok pimpinan Arab Saudi mengonfirmasi bahwa mereka telah menerima tanggapan Qatar dan akan membalasnya pada waktunya. Hal tersebut dikemukakan dalam sebuah pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh empat negara Teluk pada Rabu (5/7).
“Keempat negara telah menerima tanggapan Qatar melalui Kuwait sebelum akhir tenggat waktu tambahan, yang datang atas permintaan Emir Kuwait HH Sheikh Sabah Al Ahmad Al Jaber Al Sabah,” kata pernyataan bersama oleh Arab Saudi, Bahrain, Mesir dan Uni Emirat Arab, dilaporkan Saudi News Agency pada Rabu (5/7) seperti dikutip Aljazirah. “Qatar akan menerima balasan pada waktunya.”
Sementara itu Kepala Intelijen dari Mesir, Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Bahrain mengadakan pertemuan di Kairo pada Selasa (4/7) waktu setempat. Namun menurut kantor berita negara Mesir MENA, dengan mengutip sumber, tidak memberikan rincian pertemuan tersebut.
Pertemuan itu dilakukan sehari sebelum menteri luar negeri keempat negara tersebut dijadwalkan bertemu untuk membahas tindak lanjut perselisihan negara Teluk itu.
Secara terpisah, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir tiba-tiba menghadiri pertemuan puncak pemimpin Uni Afrika di ibu kota Ethiopia, Addis Ababa. Namun Jubeir maupun Ketua AU Alpha Conde menegaskan, perjalanan diplomat Saudi tersebut bukan upaya untuk menopang dukungan terhadap embargo yang dipimpin Saudi terhadap Qatar.
“Tidak, dia tidak datang ke sini untuk membahas krisis di GCC,” kata Conde. “Dia datang untuk membahas kerja sama karena Afrika menentang pendanaan terorisme. Kami ingin menghapus semua jenis terorisme. Inilah mengapa kai mengatakan bahwa kami akan bekerja sama dengan Kuwait dalam menengahi krisis Teluk ini.”