Jumat 14 Jul 2017 20:02 WIB

Baku Tembak dengan Polisi Israel, 3 Warga Palestina

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Bilal Ramadhan
Jasad warga Palestina yang tewas karena serangan udara Israel, Senin (4/8)
Foto: ap
Jasad warga Palestina yang tewas karena serangan udara Israel, Senin (4/8)

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Tiga warga Palestina tewas dalam baku tembak dengan polisi Israel, Jumat (14/7). Sebelum tewas, ketiganya melepaskan tembakan dan melukai tiga warga Israel di kompleks Masjid Al Aqsa di Kota Tua, Yerusalem.

Polisi Israel mengatakan, ketiga pria Palestina yang bersenjata itu berada di salah satu gerbang di dekat kompleks Al Aqsa. Setelah melepaskan tembakan, mereka melarikan diri ke masjid Al Aqsa tempat mereka ditembak mati oleh polisi Israel.

"Ketiga penyerang tersebut dipersenjatai dengan dua senapan mesin, sebuah pistol dan pisau, menurut polisi Israel," ujar Harry Fawcett, kontributor Aljazirah yang melaporkan langsung dari Yerusalem.

"Dua petugas polisi Israel diyakini berada dalam kondisi kritis. Pengelola masjid Al Aqsa mengatakan mayat dua pria Palestina itu kini masih berada di dalam halaman kompleks masjid," tambah Fawcett.

Polisi Israel memerintahkan penutupan kompleks tersebut. Mereka meminta agar Masjid tidak menyelenggarakan shalat Jumat. "Untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun, kompleks itu akan ditutup untuk shalat Jumat. Tentu ini berpotensi meningkatkan ketegangan di antara sekitar 10 ribu orang Palestina yang biasanya shalat di sini pada hari Jumat," kata Fawcett.

Dalam sebuah insiden terpisah pada Jumat (14/7), pasukan Israel menembak mati seorang warga Palestina berusia 18 tahun. Insiden itu terjadi saat ada sebuah serangan di kamp pengungsi Dheisheh di selatan Bethlehem di wilayah Tepi Barat yang diduduki. Polisi Israel menahan dua warga Palestina dalam serangan tersebut.

Sejak September 2015, pasukan Israel telah membunuh lebih dari 254 warga Palestina, kebanyakan dituduh oleh Israel sebagai pelaku penyerangan. Pada periode yang sama, penyerang Palestina hanya membunuh 43 warga Israel, dua warga Amerika yang sedang berkunjung, dan satu turis Inggris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement