Jumat 28 Jul 2017 09:59 WIB

Warga Palestina Sorak Gembira Usai 'Mundurnya' Israel

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Teguh Firmansyah
Polisi Israel berjaga di luar kompleks Masjid Al Aqsha di Kota Tua Yerusalem, Selasa (25/7).
Foto: AP
Polisi Israel berjaga di luar kompleks Masjid Al Aqsha di Kota Tua Yerusalem, Selasa (25/7).

REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Kebahagiaan rakyat Palestina pecah ketika Pasukan Israel mencopot dan mengangkut pagar, gerbang, dan perancah tempat memasang CCTV yang dipasang di pintu masuk kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur.

Bagaimana tidak, alat-alat tersebut selama 13 hari delapan jam telah menjadi penghalang warga Palestina untuk menjalankan ibadah di masjid kebesarannya.

Nyanyian dan puji-pujian yang merupakan wujud dari selebrasi rakyat Palestina langsung menggema di udara, bahkan sebelum gerbang masjid bersejarah itu dibuka. Situasi yang disiarkan langsung di berbagai media sosial tersebut menggambarkan kota suci Yerusalem yang kembali hidup.
 
"Hari ini adalah hari yang menyenangkan, yang membawa kembali kebanggaan dan harga diri kami dan memungkinkan kami untuk kembali menyatu dengan masjid tercinta kami," kata pengurus senior Masjid Al-Aqsa, Naser Abu Sharifa, seperti dilansir Arab News, Jumat (28/7).
 
Salah seorang anggota parlemen yang mewakili kristen di Palestina, Bernard Sabella menyatakan, serangan pasukan Israel telah membuat umat Muslim dan Kristen bersatu untuk membela Masjid Al-Aqsha. Dia juga menegaskan, apa yang dilakukan pasukan Israel telah melanggar hukum.
 
"Kalian (pasukan Israel) tidak bisa bermain-main dengan sensitivitas agama. Apa yang kalian lakukan itu seperti bumerang yang bisa berbalik menghajar kalian," ucap Sabella.
 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement