Rabu 02 Aug 2017 09:54 WIB

AS Beri Peringatan ke Pemerintah Venezuela

Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson
Foto: REUTERS/Yuri Gripas
Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintah Amerika Serikat (AS) memberi peringatan kepada Venezuela, menyusul penangkapan terhadap dua pemimpin oposisi negara itu. Leopoldo Lopez dan Antonio Ledezma dilaporkan telah dibawa ke penjara militer pada Selasa (2/8) malam.

Penahanan kepada dua pemimpin oposisi Venezuela ini dilakukan setelah mereka menjalani masa tahanan rumah. Lopez dan Ledezma mendapat hukuman atas tuduhan menyebar hasutan yang menimbulkan kekerasan selama demonstrasi anti-pemerintah pada 2014.

"Kami akan mengevaluasi semua pilihan kebijakan, termasuk memberi tekanan pada Presiden Venezuela Nicolas Maduro untuk mundur," ujar Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson seperti dilansir BBC, Rabu (2/8).

Penahanan terbaru terhadap Lopez dan Lodezma dilakukan hanya beberapa hari setelah pemungutan suara untuk menentukan majelis konstitusional Venezuela dilakukan, tepatnya pada Ahad (30/7) lalu.

Pemilihan ini menimbulkan kontroversi dari para pengunjuk rasa anti-pemerintah dan menimbulkan bentrokan yang

membuat setidaknya 10 orang tewas.

Pemilihan majelis nasional baru bertujuan membuat konstitusi dan membubarkan institusi negara tersebut. Menurut Presiden Maduro, langkah tersebut akan menciptakan perdamaian dan mendorong dialog yang pada akhirnya menyatukan seluruh masyarakat yang selama ini dinilai sangat terpecah.

Namun, oposisi melihat konstitusi baru hanya akan menjadi pelopor kediktatoran baru bagi pemerintahan Maduro. Presiden dapat memaksimalkan kekuasaannya dan mengesampingkan legislatif yang dikuasai pihak mereka.

Oposisi telah memboikot pemungutan suara tersebut dan meminta warga Venezuela untuk melakukan demonstrasi. AS juga sebelumnya menentang dilakukannya pemilihan majelis baru yang dianggap kontroversial, termasuk juga sejumlah negara di Amerika Latin dan Uni Eropa.

Dua pemimpin oposisi yang ditangkap oleh Pemerintah Venezuela kali ini diyakini dianggap membahayakan kepentingan Maduro.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement